Selasa, 27 Oktober 2009

Pembangunan Bait Allah Ke-3


Menjadi impian bangsa Israel saat ini untuk dapat membangun kembali Bait Allah yg telah dirobohkan oleh Titus (akan menjadi bait Allah yg ketiga).

Menjadi masalah adalah ditanah dimana Bait Allah yg telah diruntuhkan tsb telah berdiri Masjid Al Aqsa dan Dome of the Rock.

Ada yang menyatakan Bahkan untuk Dome of The Rock,katanya adalah letak "Ruang Maha Kudus" dari bait Allah,sedangkan Masjid Al Aqsa terletak dihalaman dari Bait Allah.

Jika hal tsb diatas benar,jika bangsa Israel membangun Bait Allah yg ketiga ini, sudah dipastikan harus menggusur keberadaan dari Masjid tsb.

Wahyu 11:1-2 menyatakan

11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

Mang Ucup beberapa waktu yg lalu ada menulis artikel soal Masjid ini :

Berikut cuplikan dari artikel tsb.

Hancurkan dan bumi ratakan saja Mesjid Al-Aqsa !

Mang Ucup menulis artikel ini bukan dari sudut segi pandang agama melainkan dari sudut politik, walaupun demikian saya yakin banyak pembaca maupun saudara2 dari umat Muslim yg akan merasa tersinggung dgn judul tsb diatas. Apakah tidak cukup berita2 buruk di mas media dimana akhir2 ini banyak mesjid yg di bom, kok masih ada saja orang yg mau menulis sampah seperti begini? Disamping itu pasti akan timbul pertanyaan, apakah mang Ucup ingin jadi provokator pemicu sara? Apakah mang Ucup seorang yg tidak senang dgn umat Muslim ? Silahkan disimak dan dinilai sendiri oleh Anda !

Mesjid Al-Aqsa (arti harafiah: "mesjid terjauh") dan Qubbat as-Sakhrah (dlm bhs Inggris = Dome of the Rock) bagi umat Muslim merupakan tempat tujuan ziarah tersuci ketiga setelah Mekah dan Madinah sebab dari lokasi tsb Nabi Muhammad naik ke surga. Disamping itu Mesjid Al-Aqsa merupakan tempat kiblat pertama sebelumnya dirubah ke Mekah. Dan berdasarkan beberapa hadis, Nabi Muhammad bersama para sahabatnya di Madinah, pada awalnya melaksanakan salat dgn berkiblat ke Yerusalem - Mesjid Al-Aqsa selama enam belas bulan.

Jadi tidaklah heran apabila nama kota Yerusalem; bhs Ibrani Yerushalayim = „Fondasi Damai“, tetapi dlm bhs Arab disebut Al-Quds (Alkudus).

Dgn adanya niatan untuk menghancurkan Mesjid tsb diatas sama saja seperti juga mo nantang ngajak berantem sama umat Muslim, bukankah pernyataan tsb sama seperti juga pernyataan mo nge-bom gereja St Peter di Vatikan.

Pertama perlu diketahui yg mempunyai hasrat untuk menghancurkan dan membumi ratakan Mesjid Al-Aqsa bukanlah umat Kristen maupun Katolik melainkan orang2 Yahudi, mereka bukan hanya sekedar ingin menghancurkan dan membumi ratakan mesjid tsb, bahkan mau mengambil alih lahannya untuk dijadikan rumah ibadah mereka. Jadi bukanlah sesuatu yg kebetulan apabila pemerintah Iran mencurigai bangsa Israel, sehingga Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad beberapa hari yg lampau memberikan statement agar negara Israel sebaiknya dihapuskan saja dari peta bumi dunia.

Kok tega banget seh ! Udah mo menghancurkan rumah ibadah orang, masih mo nyerobot lahannya lagi, masalahnya menurut pandangan banyak orang Yahudi, Mesjid Al-Aqsa itu di dirikan diatas lahan bekas „Bait Allah“ atau bagian dari kompleks bangunan suci yg lebih dikenal dengan nama Al-Haram ash-Sharif (tempat suaka kudus) dlm bhs Ibrani Har Ha-Bayit = Bukit Bait Allah. Jadi lahan tsb sekarang ini secara tidak langsung telah menjadi tanah sengketa!

Dari segi kemampuan maupun dana, bangsa Israel dgn mudah bisa membangun kembali Bait Allah, tetapi yg menjadi permasalahan utama, apabila Bait Allah tsb mau dibangun kembali seperti pada awalnya, maka mau atau tidak Mesjid Al-Aqsa maupun Dome of The Rock dan harus dihancurkan dan dibumi ratakan terlebih dahulu. Tidak diragukan apabila hal ini sampai terjadi, maka ini akan bisa memicu terjadinya perang dunia ketiga.

Sejak ribuan tahun sdh jutaan orang Yahudi di seluruh dunia berdoa dgn berkiblat menuju ke Yerusalem, tiap hari minimum 3 kali dgn ucapan doa yg sama: "Bangunkanlah Bait Suci segera pada zaman kami ini sebagai suatu rumah yg kekal, dan Engkau akan segera membangun kembali."

Disatu pihak orang Yahudi mengetahui bagaimana sakit hati maupun pedihnya perasaan seseorang apabila rumah ibadahnya di hancurkan ataupun dibakar, oleh sebab itulah Jenderal Moshe Dayan memberikan jaminan, bahwa mereka tidak akan merusak ataupun mengganggu kedua mesjid yg berada diatas lahan dari Bait Suci tsb.

Hal ini menimbulkan satu problem yg tidak bisa terpecahkan, disatu pihak mereka sangat ingin sekali membangun kembali Bait Suci diatas lahan yang sama, tetapi dilain pihak mereka tidak boleh menjamah apalagi merusak kedua mesjid yg berada disana. Sehingga banyak orang Israel menilai bahwa keputusan tsb, adalah kesalahan politik yang paling besar yg tidak bisa dimaafkan, tetapi sekarang Moshe Dayan telah lama wafat!

Tadinya orang Yahudi sangat mengharapkan sekali setelah mereka bisa mengambil alih kota Yerusalem, mereka bisa membangun dgn segera Bait Suci disana, sehingga majalah Time (20. Juni 1967) membuat satu artikel utama, dgn judul "Should the Temple be rebuilt?".

Apalagi orang2 Yahudi pada jaman sekarang ini merasa yakin haqul yakin, bahwa mereka pada saat ini sudah memasuki era kedatangannya Sang Mesias (Tokoh Penyelamat) yg telah mereka nanti2kan selama ribuan tahun. Mereka menyebut era ini sebagai "One step in heaven".

Bahkan menurut pendapat dari Mr. Eldad seorang ahli sejarah Israel: "Kita sudah berada di dalam tahapan yg sama seperti pada saat Daud berada di Yerusalem, ialah mulai dari saat Daud memasuki dan tinggal di Yerusalem hingga Bait Suci dibangun hanya dibutuhkan waktu „SATU“ generasi saja!"

Apakah ini bisa ditafsirkan bahwa dlm generasi ini juga Israel akan menghancurkan kedua mesjid tsb ?

Dimana letaknya Bait Suci itu? Bait Suci itu letaknya diatas lahan yg disebut "Haram esy-Syerif" di sebelah timur "Kota Tua Yerusalem". Bukit ini termasuk lahan yg dibeli oleh Daud seharga 6 kg emas (600 syikal). Tanah bukit ini merupakan tempat suci sebab dahulu Abraham mau mengorbankan anaknya Ishak di atas bukit tsb.

Tepat diatas tanah dimana Abraham mendirikan mezbah tsb, sekarang dibangun mesjid yg diberi nama "Kubet el-Sakkra" dan dari situ juga Nabi Muhamad naik ke surga. Mesjid ini didirikan oleh Kalif Abdul Malik (th 691) Menurut kepercayaan banyak orang, disinilah letaknya pusat atau pusarnya dunia, disamping itu disitu juga ada bekas tapak kaki dari Nabi Muhamad dan bekas sidik jari dari malaikat Gabriel. Nah dari sinilah Anda bisa mengetahui betapa pentingnya kedua mesjid tsb bagi umat Islam.

Walaupun demikian apabila Bait Suci ingin dibangun maka bukan hanya Mesjid Al Aqsa saja yg harus digusur melainkan mesjid tsb diatas juga harus turut dihancurkan dan dibumi ratakan, apalagi orang Yahudi percaya bahwa Bait Suci itu dibangun berdasarkan petunjuk dari Tuhan Allah langsung yg memberikan gambaran denah atau blue printnya untuk membangun Bait Suci ini oleh sebab itulah tidak boleh dan tidak bisa dikurangi barang sejengkal pun juga, “HARUS” diatas tanah dan denah yg SAMA !

Dua kata Yunani yaitu "Hieron" dan "Naos", diterjemahkan "Bait Suci". Pembangunan Bait Suci dimulai oleh raja Sulaiman pada th ke-4 pemerintahannya dan selesai 7 th kemudian (th 957 sebelum Masehi). Bait Suci bagi orang Yahudi pada saat itu sangat penting sekali, sebab di dalam Bait Suci disimpan Tabut Suci yg dianggap sangat kudus, karena di atas kedua batu loh yg berada di dlm Tabut Suci itu ada tulisan tangan Allah langsung.

Tetapi masih dlm masa pemerintahan Raja Salomo Tabut Suci itu hilang, karena rupanya Tuhan Allah sudah mengetahui bahwa Bait Suci itu, pada suatu saat akan di bakar habis, oleh sebab itulah Tabut Suci tsb telah disingkirkan dahulu oleh Tuhan Allah. Bait Suci ini di bakar hancur oleh raja Nebukadnezar pada hari kesembilan di bulan Av di th 587 sebelum Masehi. Bagi mereka yg hobby nonton film Indiana Jones bisa melihat tabut suci tsb dlm filmnya yg berjudul "Raider of the lost ark", dimana ia menemu-kan Tabut suci di dalam pyramid.

Seandainya rekan2 atau pembaca ada yg tertarik untuk membaca artikel mengenai kisahnya dan dimana keberadaannya Tabut Suci pada saat sekarang ini bisa menghubungi mang Ucup per japri.

Apakah Anda mengetahui bahwa Bait Suci Allah yg kedua ini (th 70) telah dihancurkan dan dibakar tepat pada hari dan bulan yg sama seperti pada saat mereka membakar Bait Suci Allah yg pertama di th 587 sebelum Masehi. Kedua Bait Suci Allah telah dihancurkan pada hari ke sembilan bulan Av (pertanggalan Yahudi).

Hari tsb lebih dikenal sebagai Tisha Be-AV, yg selalu diperingati oleh umat Yahudi, sebagai hari duka, atau hari dimana Bait Suci mereka dihancurkan. Bahkan banyak pula orang Yahudi ygmenangis melepaskan rasa duka mereka sambil berdoa juga di setiap hari Sabat.

Sesudah Israel berkembang menjadi suatu bangsa dirasakanlah perlunya suatu tempat ibadah pusat. Kebutuhan ini dipenuhi oleh Kemah Suci selama pengembaraan di padang gurun. Setelah Raja Daud membangun baginya sendiri istana besar dan menetap disana, timbul keingingan untuk membangun Bait Suci, walaupun Daud sudah membeli tanah dan mengumpulkan hampir semua bahan bangunan yg dibutuhkan untuk membangun Bait Suci tsb, tetapi Tuhan Allah tidak memberikan ijin kepada Daud untuk membangun Bait Suci tsb, karena tangannya telah dinodai oleh darah dan dosa berjinah.

Tuhan Allah bersedia mau damai lagi melalui anak Daud dari Batsyeba, oleh sebab itulah anak tsb diberi nama Salomo (sylomoh = damai sejahtera) dan perkataan Shyallom sekarang juga sering digunakan oleh mang Ucup untuk ucapan salam, karena mang Ucup juga mengharapan damai dari Allah. Tuhan Allah baru berkenan dibuatkan Bait Suci melalui Salomo, karena Salomo pada awalnya merupakan kesayangan-Nya Allah (Yahweh) maka dari itu Nabi Nathan menyebut Salomo dgn nama Yedija: (yedi = kesayangan, ya = Yahweh).

Bait Suci yg kedua di bangun kembali diatas lahan yg sama pada th 520 sebelum Masehi, tetapi tidak semegah seperti yg pertama walaupun bentuk denahnya mirip dgn yg pertama. Tabut Suci (Tabut Perjanjian) yg hilang tak pernah dijumpai kembali atau diganti. Sebagai pengganti ditaruhkan pegangan lilin yg bercabang tujuh (Menorah) di tempat kudus, bersama dgn meja untuk roti sajian dan mezbah ukupan, tetapi semua yg terakhir ini dirampok dan dibawa oleh Antiokhus IV Epfianes, raja Siria, bahkan pada th 167 sM sedangkan Bait Suci nya dijadikan kuil untuk menyembah berhala, bahkan pernah juga dijadikan benteng oleh golongan Makabe.

Hanya sayangnya sampai dgn saat ini mereka belum bisa menemukannya lagi dimana keberadaannya Menorah tsb. Sedangkan meja untuk sajian itu lebih lazim disebut juga sebagai meja Salomo, sebab dibuat oleh raja Salomo. Meja tersebut juga terbuat dari emas, mengenai keberadaan meja ini ada dua versi. Versi pertama ialah dimana meja ini telah dilebur dan dijadikan 36.000 mata uang koin Dinar (1 koin dinar = 4,23 gr) sedangkan versi lainnya yg tidak kalah menarik ialah meja tsb telah dilebur dan telah dijadikan “Pintu emas dari Kaabah” di Mekah.

Mang Ucup yakin haqul yakin bahwa masih dlm generasi ini juga Bait Allah akan dibangun, apalagi sudah diwahyukan dlm Alkitab: Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yg telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala, Adapun Rumah ini, kemegahannya yg kemudian akan melebihi kemegahannya yg semula !

Gereja tidak identis dgn Bait Suci nya orang Yahudi. Istilah Yunani untuk gereja ialah ekklésia berarti pertemuan atau sidang jemaat. Gereja dlm arti Kristiani muncul pertama kali di Yerusalem setelah kenaikan Yesus ke sorga. Dan di Antiokhialah mereka mendirikan gereja baru yg menjadi model dari gereja di seluruh dunia. Gereja itu di dirikan oleh Yahudi Helenis. Di sinilah untuk pertama kalinya orang2 percaya disebut Christianoi = orang Kristen oleh maysarakat non Kristen tetangga mereka. (Kis 11:26)

Bait Suci juga tidak bisa disamakan dgn rumah ibadatnya penganut agama Yahudi. Dlm bhs Yunani sunagógé, pengertian dasarnya adalah tempat berkumpul, istilah Ibrani yg sejajar dari kata benda Yunani itu ialah k'neset yaitu kumpulan sekelompok orang. Dewasa ini sinagoge masih tetap memegang peranan yg sangat kuat di organisasi Yudaisme, dan pusat dari keagamaan dari persekutuan Yahudi dlm penyebaran iman yg baru tentang Mesias.

Untuk membangun Bait Suci ini orang Israel telah membentuk satu group khusus yg diberi nama "Netemanei Har Habayit', mereka telah membuat model dan mengumpulkan para ahli maupun dananya untuk membangun Bait Suci tsb. Disamping itu mereka juga telah mendidik para imam khusus dari suku Levi yg didik langsung oleh Rabi Goren mantan pimpinan Rabi dari Menteri Pertahanan Israel.

Setelah kemenangan Perang 6-hari (Juni 1967), bangsa Israel mengambil alih kota Yerusalem, mereka memulai dgn penelitian secara rinci. Mereka menggali di berbagai macam tempat dan lokasi untuk menyelidiki dimana letaknya yg tepat bekas Bait Suci itu.

Penelitian ini dibiayai oleh Dana Penelitian Palestina (Palestine Exploration Fund). Setelah mereka mengadakan penelitian secara rinci dan seksama, mereka bisa mengatakan dgn pasti dan yakin, bahwa lahan bekas Bait Suci Salomo yg pertama maupun yg kedua bukannya berada diatas lahan kedua mesjid tsb.

Mereka melakukan penelitian itu dgn benar2 sangat teliti dan seksama, karena ada tempat atau bagian yg mereka sebut tempat yg Maha Kudus (bhs Ibrani = hekhal kata yg diturunkan dari bhs Sumer yg bisa diartikan juga sebagai gedung besar), ialah tempat bekas dimana mereka menyimpan Tabut Suci atau satu tempat yg tidak boleh di injak oleh sembarang orang. Oleh sebab itulah penelitian ini harus benar2 dilakukan dgn sangat cermat sekali.

Dari hasil penelitian tsb mereka mengumumkan dgn perasaan gembira dan yakin, bahwa sekarang mereka sdh bisa memulai dengan pembangunan Bait Suci yang ketiga, tepat diatas lahan yang sama seperti pada saat Bait Suci yg pertama maupun yg kedua dibangun dgn tanpa harus merusak ataupun menyentuh mesjid2 yg berdiri disitu. Apakah ini bukannya suatu mujizat dan keajaiban Allah.

Allah tidak menginginkan rumah ibadah manapun juga untuk disingkirkan ataupun dimusnahkan secara paksa!

Lahan atau tanah yg berada di pelataran Bait Suci untuk membangun kedua mesjid itu telah “DIBERIKAN” oleh Tuhan Allah langsung, kepada bangsa lain, kepada umat Muslim, bahkan agar orang Yahudi jangan berani mengganggu mereka ataupun mempersoalkan tanah tsb, Tuhan Allah telah meng “CONFIRM” nya secara hitam di atas putih pemberian-Nya ini!

Ah jangan ngawur, mang Ucup masa sih, Tuhan Allah membuat perjanjian akte hibah di Notaris segala macam?

Pernyataan Tuhan Allah ini telah di confirm melalui rasul Nya ialah Yohanes di pulau Patmos, yg di tulis oleh Yohanes di Kitab Wahyu. Dan ini juga merupakan satu pernyataan Allah yg jelas dan nyata, agar kita saling menghormati satu dgn yg lain walaupun agama kita berbeda!

Wahyu 11:1-2 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya. Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain

Nubuat dari Yohanes yg tercantum diatas ini dlm waktu dekat ini akan digenapi!

Bagaimana Yohanes bisa mengetahui dgn pasti apa yg akan terjadi 800 th kemudian di atas lahan Bait Suci tsb, apalagi pada saat tsb Bait Suci sudah dihancurkan, sedangkan agama Islam belum ada, karena Nabi Muhammad belum dilahirkan.

Dlm ayat tsb tercantum dgn jelas bahwa Tuhan Allah akan memberikan kepada bangsa2 lain untuk dijadikan mesjid - "...KECUALIKAN pelataran Bait Suci yang di SEBELAH LUAR, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah di-BERIK-an kepada bangsa-bangsa lain"

Perkataan "bangsa2 lain" diatas dicantumkan karena pemeluk agama Islam bukan hanya terdiri dari bangsa Arab saja, beda dgn penganut agama Yahudi yg bisa dinyatakan 99% hanya terdiri dari orang2 Israel.

Maka dari itu satu hal yg sangat gombal dan tidak masuk di akal, apabila mereka berhasrat untuk menghancurkan kedua mesjid tsb hanya dgn alasan untuk membangun Bait Allah.

Apakah Anda masih meragukan akan kebenaran dari Kitab Wahyu, apakah Anda masih belum yakin bahwa kita pada saat sekarang ini, sudah satu langkah lagi lebih maju untuk memasuki era akhir zaman? "One step to heaven"!

Maranatha
Mang Ucup
Email: [email]mang.ucup@gmail.com[/email]
Homepage: [url]www.mangucup.org[/url]

Minggu, 25 Oktober 2009

Film: 2012...we were warned.


2012 adalah film Amerika Serikat bergenre bencana fiksi ilmiah yang dirilis tanggal 13 November 2009, disutradarai oleh Roland Emmerich. Film ini dibintangi oleh John Cusack, Amanda Peet, dan Danny Glover. Film ini didistribusikan oleh Columbia Pictures dan syutingnya dimulai Agustus 2008 di Vancouver.

Alur cerita
Pada tahun 2012, umat manusia mulai panik akibat rentetan bencana alam yang dapat membawa dunia menuju ambang kehancuran, mulai dari hujan meteor, letusan gunung berapi, hingga gelombang tsunami yang menelan pegunungan Himalaya. Hal ini berdasarkan prediksi kiamat oleh bangsa Maya. Bangsa Maya sangat akurat dalam perhitungan kalender

Pemeran
* John Cusack sebagai Jackson Curtis, penulis buku fiksi ilmiah yang bekerja sampingan sebagai supir limousine.
* Amanda Peet sebagai Kate, bekas istri Jackson
* Thandie Newton sebagai Laura Wilson, sebagai anak dari Presiden Wilson
* Danny Glover sebagai Presiden Wilson, Presiden Amerika Serikat
* Oliver Platt sebagai Carl Anheuser, Staf Kepresidenan AS
* Chiwetel Ejiofor sebagai Adrian Helmsey, penasihat Presiden bidang sains
* Woody Harrelson sebagai Charlie Frost, seseorang yang memprediksikan kiamat dan dianggap gila oleh orang lain. Harrelson membandingkan karakternya kepada figur mitologi Yunani, yaitu Cassandra, yang prediksinya diberhentikan/ dibatalkan
* Chin Han sebagai Lin Pang, seorang pekerja di Tibet
* Thomas McCarthy sebagai Gordon, teman lelaki Kate saat ini
* Liam James sebagai Noah Curtis, putra Jackson dan Kate
* Morgan Lily sebagai Lilly Curtis, putri Jackson dan Kate

Kapal Dakwah Papua Gegerkan Aktivis Gereja


Gerakan Kapal Dakwah di Kabupaten Fakfak membuat aktivis gereja di Papua gerah. Mereka menggelar rapat dan menyebarkan surat edaran berbau provokasi.

Gegernya aktivis gereja, terkait keberadaan kapal dakwah itu, bermula dari berita yang disampaikan sekelompok orang Budha di Jakarta. Kabar itu kemudian tersebar di kalangan aktivis gereja, tepatnya di Jayapura.

Kedatangan kapal dakwah dari Jakarta tersebut sontak membuat geger aktivis gereja. Mereka berkumpul dan menggelar rapat dengan sesama aktivis gereja, bahkan sempat minta klarifikasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat perihal kapal dakwah Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN).

AFKN sebuah lembaga sosial-dakwah yang dipimpin oleh putra daerah Papua asal Fakfak, Ustadz Muhammad Zaaf Fadzlan Rabbani Al Garamatan atau yang lebih dikenal dengan Ustadz Fadzlan.

Perlu diketahui, beberapa waktu lalu (18/7), Badan Wakaf Al Qur’an (BWA) baru saja melakukan serah terima kapal dakwah kepada AFKN di Putri Duyung, Ancol, Jakarta.

Hadir dalam acara tersebut, antara lain: Ustadz Harry Moekti, Opick, Dr Bambang Sardjono dari Departemen Kesehatan, Dr Kholiqurrahman Raus DAP (Ketua Dewan Pembina AFKN), Djuwono Banukisworo (Senior Vice President BNI Syariah), Ustadz Ihsan Salam (Direktur BWA).

Kapal Dakwah yang dinamakan AFKN Khilafah I itu berasal dari donatur umat Islam. Uang yang terkumpul tersebut dikoordinir oleh BWA melalui kegiatan penggalanan dana yang diberi tajuk “Papua Muslim Care” di Balai Kartini, Jakarta (9/1).

Dana yang terkumpul pada malam itu, cukup fantastis, yakni, mencapai Rp 2 Milyar. Selain kapal dakwah, BWA juga mengajak para donator untuk berkomitmen dalam program wakaf khusus, dalam pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di pedalaman Papua, rencananya akan ditempatkan di Kaimana.

Kapal laut dakwah untuk Muslim Papua itu dibeli seharga Rp 600 juta. Kapal yang memiliki panjang 13,5 m dan lebar 3,3 meter ini mampu menampung 20 penumpang dan beban seberat 10 ton.

Kapal juga dilengkapi standar keselamatan seperti rakit penyelamat, ringboy, karet pelampung serta alat komunikasi. Mengingat, perairan di Papua sangat luas, maka masalah transportasi menjadi sangat penting sebagai sarana dakwah..

Ini merupakan program jangka panjang untuk Muslim Papua. (Adhes Satria)




Keberadaan Kapal Dakwah di Kabupaten Fakfak membuat aktivis gereja di Papua gerah. Mereka menggelar rapat dan menyebarkan surat edaran berbau provokasi.

Oleh : Adhes Satria, Wartawan SABILI

Gegernya aktivis gereja, Kapal Dakwah AFKN Khilafah 1terkait keberadaan kapal dakwah itu, bermula dari berita yang disampaikan sekelompok orang Budha di Jakarta. Kabar itu kemudian tersebar di kalangan aktivis gereja, tepatnya di Jayapura. Kedatangan kapal dakwah dari Jakarta tersebut sontak membuat geger aktivis gereja. Mereka berkumpul dan menggelar rapat dengan sesama aktivis gereja, bahkan sempat minta klarifikasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat perihal kapal dakwah Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN), sebuah lembaga sosial-dakwah yang dipimpin oleh putra daerah Papua asal Fakfak, Ustadz Muhammad Zaaf Fadzlan Rabbani Al Garamatan atau yang lebih dikenal dengan Ustadz Fadzlan.

Perlu diketahui, beberapa waktu lalu (18/7), Badan Wakaf Al Qur’an (BWA) baru saja melakukan serah terima kapal dakwah kepada AFKN di Putri Duyung, Ancol, Jakarta . Hadir dalam acara tersebut, antara lain: Ustadz Harry Moekti, Opick, Dr Bambang Sardjono dari Departemen Kesehatan, Dr Kholiqurrahman Raus DAP (Ketua Dewan Pembina AFKN), Djuwono Banukisworo (Senior Vice President BNI Syariah), Ustadz Ihsan Salam (Direktur BWA).

Kapal Dakwah yang dinamakan AFKN Khilafah I itu berasal dari donatur umat Islam. Uang yang terkumpul tersebut dikoordinir oleh BWA melalui kegiatan penggalanan dana yang diberi tajuk “Papua Muslim Care” di Balai Kartini, Jakarta (9/1). Dana yang terkumpul pada malam itu, cukup fantastis, yakni, mencapai Rp 2 Milyar. Selain kapal dakwah, BWA juga mengajak para donator untuk berkomitmen dalam program wakaf khusus, dalam pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di pedalaman Papua, rencananya akan ditempatkan di Kaimana. Ini merupakan program jangka panjang untuk Muslim Papua.

Kapal laut dakwah untuk Muslim Papua itu sendiri dibeli seharga Rp 600 juta. Kapal yang memiliki panjang 13,5 m dan lebar 3,3 meter ini mampu menampung 20 penumpang dan beban seberat 10 ton, juga dilengkapi standar keselamatan seperti rakit penyelamat, ringboy, karet pelampung serta alat komunikasi. Mengingat, perairan di Papua sangat luas, maka masalah transportasi menjadi sangat penting sebagai sarana dakwah..

Jika sebelumnya, AFKN harus menyewa kapal dengan biaya yang sangat mahal, belum lagi bahan bakarnya. Per liter bisa dikenakan Rp 23 ribu. “Terkadang, kita harus berhari-hari mengarungi laut dengan perahu. Jika menyewa boat, biaya pun habis untuk bahan bakar. Padahal, amanah berupa sedekah dari umat Islam dari berbagai daerah di Indonesia melalui AFKN harus disampaikan untuk Muslim Papua yang ada di pedalaman,” tutur Ustadz Fadzlan.

Selain berdakwah, AFKN sering membantu saudara-saudara muslim untuk memasarkan hasil karya tangan ataupun pertanian mereka. Sering kali, karena kesulitan alat transportasi, yang dibawa pun tidak banyak. Nah, dengan kapal dakwah, hasil panen atau kerajinan yang dihasilkan masyarakat Papua pedalaman bisa dipasarkan dalam jumlah yang banyak.

“Dalam waktu dekat ini, program kapal dakwah akan bersilaturahim dengan saudara-saudara Muslim Papua di seluruh wilayah dan desa-desa Islam, yang belum terjamah. Kehadiran kapal dakwah ini bisa membantu umat Muslim di wilayah pedalaman untuk memasarkan hasil pertaniannya. Diharapkan perekonomian umat Muslim di Papua bisa meningkat,” ujar Fadzlan.

Provokasi Gereja

Sejak kedatangan Kapal Dakwah AFKN tersebut, pihak gereja mulai memprovokasi dengan menyebarkan surat edaran kepada masyarakat dan sesama aktivis gereja di Papua, seputar ketakutan-ketakutan mereka. Disinyalir, mereka yang memprovokasi adalah sekelompok orang Ambon Kristen. “Saya sendiri belum melihat surat edaran. Sekarang disimpan mufti di Irian. Yang jelas, surat edaran itu disebarkan ke gereja dan masyarakat. Saya juga belum konfirmasi teman-teman AFKN di Jayapura tentang langkah aktivis gereja selanjutnya,” kata Fadzlan.

Ketua MUI Jayapura yang didatangi aktivis gereja itu, mengontak Ustadz Fadzlan untuk minta klarifikasi. Ustadz Fadzlan pun menanggapinya dengan enteng. “Itu opini sesat yang sengaja dibuat pihak gereja. Gereja memang selalu memprovokasi ketika AFKN melakukan sesuatu. Mereka selalu sinis bila melihat dakwah AFKN atau lembaga-lembaga lain. Sinisnya adalah mereka kerap membangun opini-opini keliru. Apapun yang terjadi, AFKN tetap berdakwah. Kami tidak ada urusan dengan mereka. Dakwah harus dilanjutkan,” jelas Fadzlan.

Takala AFKN membawa 55 ribu Al Qur’an dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Papua, gereja geger. Padahal Al Qur’an itu adalah bantuan dari umat Islam yang dikoordinir oleh BWA. Isu lain yang disebarkan pihak gereja adalah kapal dakwah ini memuat 1.500 orang untuk mengislamkan orang Irian. Gereja kembali geger ketika AFKN mengirim 35 mahasiswa, anak binaannya untuk melakukan program Kafilah Da’i yang ditempatkan di Teluk Bintuni dan Kabupaten Raja Ampat. Para mahasiswa itu berdakwah di kampung mereka.

Ditambah lagi, AFKN memiliki program beasiswa bagi generasi Muslim Papua untuk disekolahkan di luar Papua, dari tingkat SD hingga Perguruan Tinggi. Belum lama ini, misalnya, AFKN bekerjama dengan Departemen Kesehatan baru saja melepas 50 calon mahasiswa untuk belajar ilmu kebidanan dan keperawatan di Medan . Pemberian beasiswa ini bukan kali pertama, yang jelas sudah beberapa angkatan. Mereka ditempatkan di sejumlah pesantren dan perguruan tinggi beberapa kota di Indonesia .

Bagi Ustadz Fadzlan, pendidikan adalah investasi untuk mencerdaskan generasi Muslim Papua. Sepuluh atau dua puluh tahun ke depan, merekalah yang akan membangun Irian menjadi lebih baik dan bertauhid. Untuk mendapakan beasiswa, AFKN memberi persyaratan, misalnya, mereka harus lahir di Papua dan bisa mengaji. Bagi yang ahwat harus mengenakan jilbab.

AFKN pun kerap mendapat bantuan dari umat Islam, apa yang dibutuhkan Muslim Papua. Bantuan tersebut juga bukan yang pertama. Terakhir (9/6), AFKN menerima bantuan dari umat Islam di Jakarta dan sekitarnya berupa 20 karung pakaian layak pakai, 500 kardus berisi Al Quran, iqro, buku-buku, dan majalah, 150 kardus perlengkapan mandi, obat-obatan, 15 mesin jahit, 2 buah genset, 3 buah water torn, 25 gulung karpet masjid, serta 15 buah kuba masjid. Bantuan yang diangkut hingga delapan truk ini dibawa dari gudang AFKN di Bekasi menuju pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk selanjutnya diangkut KM Ciremai menuju Pelabuhan Fakfak, Papua.

“Bantuan itu dalam rangka Safari Bhakti Dakwah dan Silaturahim ke-17 desa di pedalaman Papua. Sabun mandi saja jumlahnya sangat banyak, sampai dua truk. Begitu juga dengan kubah masjid. Semua bantuan akan kami salurkan ke masyarakat di kampung-kampung dhuafa dan muallaf di Papua,” jelas Fadzlan.

Melihat geliat dakwah yang dilakukan AFKN saat ini, boleh jadi membuat gereja iri dan cemburu, seraya membangun opini sesat. Sampai-sampai mereka meminta AFKN menyampaikan visi misi melalui surat pernyataan untuk mereka. Tetapi AFKN tidak memenuhi permintaan mereka.

“Semestinya mereka tidak boleh cemburu. Yang seharusnya cemburu adalah umat Islam, karena selama ini umat Islam di Irian kurang sekali mendapat fasilitas. Justru yang sering mendapat fasilitas adalah mereka (Kristen), baik dari negara maupun hasil kekayaan alam negeri yang mereka ambil. Otsus itu mereka yang makan semua, sementara umat Islam tidak ada. Bukankah selama ini seluruh orang Kristen, misionaris dan gereja, menggunakan pesawat modern, tapi umat Islam tidak ganggu. Kok dengan kapal kecil gini aja mereka cemburu,” tukas Fadzlan.

Melihat kesenjangan ini, AFKN ingin membangun keadilan dengan cara mendatangi semua lembaga Islam, majelis taklim dan semua umat Islam, dan menyerukan umat Islam agar menyelamatkan Muslim Irian. Karena umat Islam Irian adalah bagian dari NKRI. Apa yang dilakukan AFKN adalah upaya untuk mendukung program pemerintah. Ketika Umat Islam kurang mendapat perhatian dan fasilitas, maka AFKN ingin terlibat untuk membantu umat, khususnya Muslim Papua.

Ketika ditanya, perlukah AFKN melakukan pertemuan dengan aktivis gereja? “Kalau mereka mau, saya akan temui. Tapi harus ada beberapa persyaratan. Pertemuan tidak boleh dilakukan di Irian, harus di tengah-tengah umat Islam.”

Bantu Program Pemerintah

Seperti diketahui, pemerintah daerah Kabupaten Fakfak sedang menjalankan program buta aksara kitab suci (Al Qur’an dan Injil). Untuk mewujudkan program pemerintah tersebut, AFKN membantu dalam memberantas buta aksara kitab suci, dalam hal ini Al Qur’an bagi umat Islam. “Buta Aksara Kitab Suci adalah program pemerintah, tapi AFKN yang melaksanakan. Masyarakat bersama pemerintah silahkan membangun negeri ini, tapi bangun dengan cara yang ahsan, bukan dengan egoistic dan hawa nafsu serta kebodohan,” kata Fadzlan.

Ketika AFKN membawa Al Qur’an atas bantuan umat Islam di Jakarta , mereka menuduh pemerintah, seakan-akan pemerintah yang membiayai itu semua. Padahal AFKN tidak ada hubungannya dengan pemerintah. Kalau hubungan sebagai anak bangsa ya. Tapi kalau secara finansial, pemerintah tidak ada kaitannya sama sekali.

Pola dakwah AFKN sendiri, dikatakan Fadzlan, selalu melakukannya dengan cara damai, tidak ada unsur kekerasan. Mereka terlalu berlebihan dalam menilai AFKN. Padahal AFKN selalu santai, dan berdakwah dengan kecerdasan. Kalau ada yang masuk Islam, AFKN tidak pernah memaksa orang-orang tertentu.

Terhadap reaksi aktivis gereja terkait kapal dakwah, tidak membuat AFKN terpancing dengan provokasi kelompok Nasrani. “Kita ingin hidup dengan kecerdasan bersama orang lain, sekalipun kita difitnah, diancam, dipenjara, bahkan dibunuh sekalipun. Kita tidak ingin merusak dan mengotori negeri yang kita cintai ini. Kita ingin negeri ini aman, damai, dan makmur. AFKN ingin membangun masyarakat Irian dengan ilmu dan kecerdasan.”

Ketika ditanya, kenapa baru kali ini mereka gerah dengan dakwah AFKN, bukan kah AFKN sudah lama berdakwah? “Itulah ketakutan mereka. Intinya, mereka tidak suka dengan dakwah Islam, dan mereka ingin melarang. Yang jelas, saat ini belum ada gangguan terhadap dakwah AFKN. Irian itu negeri Muslim kok,” tandas Fadzlan.

Yang membuat aktivis gereja geger adalah perihal isu yang beredar, bahwa Qur’an sebanyak 55 ribu itu akan dibagi-bagikan kepada kaum Nasrani. “Kalau ada orang Kristen yang meminta Al Qur’an untuk dipelajari, ya kami kasih, karena mereka ingin baca. Siapa tahu kehidupan mereka jauh lebih baik. Tapi kalau AFKN membagi Al Qur’an pada gereja atau aktivis gereja, jelas tidak mungkin. Kita hanya melayani orang yang mau membaca Al Qur’an, dalam hal ini umat Islam. Dulu kami hanya membagikan satu mushaf Alquran ke tiap masjid. Sekarang, satu keluarga satu Alquran. Kadang mereka berkelahi karena berebutan Alquran, seperti orang berebutan sembako.”

Tidak ada kekhawatiran sedikit pun pada aktivis dakwah AFKN soal kemungkinan terjadinya pemboikotan terhadap kapal dakwah. Ustadz Fadzlan yakin, kebenaran itu datang dari Allah Swt, maka jangan kamu ragu. Untuk apa takut. Kita hanya takut pada Allah Swt saja. “Belum lama, saya mendapat SMS dari seorang romo yang menyampaikan pesan bunda Maria. Tapi saya tidak membalas SMS-nya. Karena saya anggap itu, adalah orang-orang yang ingin berspekulasi.”

Menurut rencana, Insya Allah kapal dakwah ini akan diwakafkan sebanyak tiga kapal. Termasuk pengadaan, ambulance dan helicopter. Bahkan AFKN akan membeli pulau khusus untuk kegiatan dakwah. AFKN sudah mempersiapkan tanah seluas 150 hektar di Fakfak-Papua. Nantinya akan mempersiapkan generasi Irian secara khusus agar mereka menyiapkan dirinya dengan SDM yang baik dan membangun tauhid.

Jika sebelumnya AFKN berdakwah dengan jalan kaki, perahu kayu, kini dengan kapal dakwah. “Dengan satu kapal saja, tentu tidak cukup. Perlu banyak kapal untuk dakwah secara merata hingga ke pelosok desa-desa Papua. Tapi kenapa aktivis gereja gerah?” tukas Fadzlan heran. ■ (SABILI, Edisi 03 Th XVII 27 Agustus 2009)

Senin, 19 Oktober 2009

Model Orangtua


By: Richard L. Strauss http://bible.org

Kenapa Tuhan memberikan kepada anak orangtua? Dengan masalah keluarga yang meningkat, masalah disiplin meningkat, dan pertumbuhan orang yang secara psikologi cacat dilingkaran keluarga tradisional, kita bertanya kenapa Tuhan tidak memakai cara lain untuk membawa anak menjadi dewasa daripada menggunakan orangtua dalam lingkungan keluarga.

Dan dia membuat mereka disana sangat lama, kira-kira hampir 18 tahun. Sebagian besar burung dan binatang sudah melepaskan diri dalam seminggu atau sebulan. Tapi kegagalan perkawinan masa remaja secara dramatis menggambarkan kalau usia 15, 16 atau bahkan 17 tahun tidak cukup untuk mempersiapkan manusia membangun suatu keluarga sendiri yang berhasil. Kenapa?

Karena, kehidupan bagi seekor binatang hanya masalah insting yang dibawa dari lahir. Hidup bagi manusia lebih dari itu. Itu melibatkan intelektual dan karakter emosional, pilihan kehendak, nilai moral dan keindahan. Hal ini tidak didapat begitu saja; mereka dikembangkan, dan membutuhkan waktu. Tuhan memberikan orangtua bagi anak untuk membantu mereka membangun kualitas itu sehingga mempersiapkan mereka bagi kehidupan yang memuaskan dan berguna.

Organisasi dan agen juga berkontribusi dalam membentuk karakter dan kepribadian anak, tapi tidak ada yang memiliki pengaruh seperti orangtua mereka. Ini tidak hanya keunikan dan intensitas hubungan orangtua-anak, tapi juga jumlah waktu yang dihabiskan dirumah. Sebelum masuk sekolah, hampir seluruh waktu anak-anak dihabiskan dirumah. Bahkan selama masa sekolah mereka, sebanyak 60 jam ada disekitar rumah, jauh melebihi waktu yang dihabiskan ditempat lain. Apa yang dicerminkan selama waktu-waktu itu akan sangat menentukan jenis manusia dewasa apa anak kita nanti, dan dampak dari tahun-tahun itu akan tercetak dalam kepribadian mereka. Tuhan mengatakan bahwa hidup seorang nanti ditentukan oleh pengalaman dan pelatihan sebelumnya (Prov. 22:6). Psikolog modern, sosiolog, dan pendidik setuju. Anak kita terbentuk sebagaimana kita bentuk. Mereka hasil dari semua hal yang kita lakukan dalam hidup mereka. Pelatihan yang kita sediakan akan mempengaruhi kemampuan mereka untuk bergaul dengan orang lain, ketulusan kesaksian dan pelayanan Kristen mereka, kualitas kerja mereka, kualitas keluarga yang mereka bentuk, dan hampir semua sis kehidupan mereka.

Itu suatu pemikiran yang mengejutkan. Berhasil membesarkan anak terdengar seperti tugas yang luar biasa. Memang seperti itu, membesarkan anak menuntut lebih dari kemampuan manusia. Itu membutuhkan hikmat dan kekuatan supernatural. “Tapi saya bukan Tuhan” anda mungkin berkata demikian. Benar! Anak anda mungkin sudah lebih dulu mengetahui hal itu. Tapi Tuhan berjanji menyediakan apa yang anda butuhkan (Phil. 4:19). Dan Dia tahu pasti apa yang anda butuhkan untuk menjadi orangtua yang baik, karena dia sendiri adalah Model Orangtua.

Suatu hal yang sangat menarik kalau saat Yesus berdoa dia menyebut Tuhan sebagai “Allah Bapa. Dan pemazmur menyatakan, “Adapun Allah, jalan-Nya sempurna” (Psa. 18:30, TLB). Jelas konklusinya bahwa Tuhan itu seorang bapak yang sempurna. Melalui penyelidikan FirmanNya dan belajar bagaimana dia berfungsi sebagai orangtua, kita bisa belajar menjadi orangtua seperti apa. Kemudian saat kita mengkomitmenkan diri kita sepenuhnya kepada dia dan membiarkan dia mengatur hidup kita, dia bebas menyatakan kuasa dan kekuatannya sebagai Model Orangtua melalui kita. Dia menyediakan teladan dan kekuatan, baik arahan dan dinamika bagi kita untuk menjadi orangtua yang berhasil.

Ada beberapa bagian Alkitab yang membandingkan Allah sebagai orangtua dan kita sebagai orangtua. Sebagai contoh, pemazmur menulis, “Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia” (Psa. 103:13, TLB). Salomo membuat penyelidikan ini yang kemudian dipinjam oleh penulis Ibrani: “karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak” (Prov. 3:12, NASB; cf. Hebrews 12:6). Yesus menambahkan hal ini: “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya” (Matt. 7:11, TLB).

Maksud hal ini sangat jelas terdapat diAlkitab. Tuhan sebagai orangtua dan kita sebagai orangtua sangat mirip—setidaknya memang begitu seharusnya. Tapi apakah anda memperhatikan bahwa didalam seluruh ayat ini arahnya adalah dari manusia kepada Allah. Setiap ayat menggunakan orangtua dan cara mereka memperlakukan anak mereka untuk mengajarkan siapa itu Allah. Konselor Kristen menemukan memang seperti itu. Pandangan seseorang tentang Allah sering merupakan gambaran orangtuanya sendiri, terutama bapaknya. Jika orangtuanya bahagia, mengasihi, menerima, dan mengampuni, dia lebih mudah mengalami hubungan yang positif dan memuaskan dengan Tuhan. Tapi jika orangtuanya dingin dan tidak peduli, dia mungkin merasa Tuhan terasa jauh dan tidak tertarik terhadapNya secara pribadi. Jika orangtuanya marah, kasar, dan menolak dia, dia sering merasa bahwa Tuhan tidak akan pernah menerima dia. Jika orangtuanya sulit dipuaskan, dia umumnya memiliki pengertian bahwa Tuhan tidak begitu senang dengannya.

Kita perlu merenungkan hal itu, sebagai orangtua Kristen. Konsep Tuhan seperti apa yang dibentuk anak kita melalui hubungannya dengan kita? Apakah dia belajar bahwa Tuhan itu pengasih, baik, sabar, dan pengampun ? atau kita tidak sengaja membangun pengertian Tuhan yang salah dalam hidupnya, menunjukan melalui tindakan kita bahwa Tuhan itu kasar, cepat marah, dan tidak puas, bahwa dia akan berteriak, memarahi atau menendang kita saat kita salah? Seluruh kehidupan kerohanian anak kita dipertaruhkan disini. Disini sangat penting bagi kita mempelajari orangtua seperti apa Tuhan itu, kemudian mengikuti teladannya agar anak kita bisa melihat pelajaran hidup tentang Tuhan yang kita miliki.

Setidaknya ada satu bagian dalam Alkitab, yang bergerak dari Tuhan kemanusia, menasihati kita untuk mengikuti teladan Tuhan dalam membesarkan anak kita. “Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” (Eph. 6:4, NASB). Ketiga kata kesimpulan dalam ayat ini selanjutnya akan menentukan arah buku ini. Pelatihan yang kita berikan pada anak kita haruslah pelatihan dari Tuhan. Tuhan harus menjadi prinsip pengarah dalam pelatihan itu. Itu milik dia dan harus diatur olehnya. Itu merupakan pelatihan yang sama dengan kita, dan kita akan memberikannya pada anak kita melalui arahan, kuasa dan dibawa otoritasNya serta bertanggung jawab pada dia. Tuhanlah inti semua hal ini. Saat kita masuk secara spesifik kedalam prinsip pelatihan anak, Alkitab tidak memiliki banyak hal yang dikatakan secara langsung. Tapi saat kita mengerti prinsip dasar yang dibangun dalam ayat ini, Alkitab menjadi suatu buku petunjuk yang tidak habis-habisnya dalam melatih anak dengan berhasil.

Hal itu berarti—kita memperlakukan anak kita seperti Tuhan memperlakukan kita. Dia model kita. Dan pengertian kita tentang bagaimana dia memperlakukan kita tidak semata datang dari orangtua kita, karena pengertian mereka bisa salah, seperti sudah kita lihat. Itu harus datang dari FirmanNya. Kita butuh menyelidiki Alkitab untuk menemukan bagaimana Tuhan memperlakukan anaknya, kemudian melakukan hal yang sama kepada anak kita.

Paulus menggunakan 2 kata dalam Efesus 6:4 untuk meringkas metode Tuhan dalam membesarkan anak--discipline dan perintah. Hal pertama merupakan kata umum bagi pelatihan anak. Itu meliputi penentuan tujuan bagi anak kita, mengajarkan mereka tujuan itu, kemudian dengan sabar tapi tekun membimbing mereka kearah tujuan itu. Walau kata aslinya tidak berarti koreksi, tapi dalam penggunaannya memasukan arti itu dan dalam Ibrani 12:5-7 (KJV) diterjemahkan “menghajar”. Tapi disiplin, berlawanan dengan pendapat umum, itu lebih dari sekedar koreksi. Itu berarti menentukan arah bagi anak kita, membimbing mereka disepanjang arah itu, dan dengan tegas namun penuh kasih mengembalikan mereka jalur itu saat mereka tersesat.

Pikirakan tentang menentukan arah. Apakah anda sudah pernah berdoa untuk menentukan tujuan bagi pelatihan anak kita ? Ini mungkin waktu yang tepat untuk itu. Kita tidak bisa mengharapkan anak kita menjadi baik jika kita tidak yakin “baik” itu apa. Seperti kata salah satu professor seminari saya, “Jika anda tidak menargetkan apa-apa, itulah target anda.” Karena kita belum memiliki target, mari buat sekarang. Target anda mungkin lebih luas dari saya, tapi ini setidaknya tempat yang baik untuk memulainya. Ini beberapa daftar dasar dari tujuan Alkitab yang ingin kita capai bersama anak kita.

1. Memimpin mereka untuk Mengetahui Keselamatan dalam Yesus Kristus. Hal ini terjadi diwaktu Tuhan, tapi kita tidak bisa benar-benar mengharapkan mereka menjadi seperti keinginan Tuhan sampai mereka memiliki nature baru yang diberikan dari atas.

2. Memimpin mereka kepada Komitmen Hidup secara Total untuk Kristus. Kita ingin agar mereka membuat keputusan yang sesuai dengan kehendaknya, berbagi setiap detil kehidupan dengan dia dalam doa, dan belajar untuk bersandar padanya dalam setiap pengalaman hidup yang mereka hadapi. Pertama, tanyakan pada Tuhan pola prilaku apa yang harus dibangun. Waktu untuk memulai adalah diawal kehidupan anak.

3. Memasukan Firman Tuhan dalam Hidup Mereka. Kita akan mengajarkan itu dengan setia, mengkaitannya dengan hidup, dan membuat suatu teladan untuk meneguhkannya.

4. Mengajarkan mereka Ketaatan, dan Menghormati Otoritas. Dengan mengembangkan kemauan mereka untuk tunduk pada otoritas kita, kita memasukan pelan-pelan rasa hormat pada peraturan, seperti sekolah minggu, pemerintah, dan yang terutama otoritas Tuhan sendiri. Tunduk pada otoritas merupakan dasar hidup bahagia dan damai dalam lingkungan kita.

5. Mengajarkan mereka Disiplin Diri. Hidup yang paling berbahagia adalah hidup yang terkontrol, khususnya dalam hal makan, tidur, seks, menjaga tubuh, penggunaan waktu dan uang, dan keinginan hal materi.

6. Mengajar mereka untuk Menerima Tanggung jawab—tanggung jawab untuk dijalankan dengan sukacita dan dengan efisien menyelesaikannya, tanggungjawab dalam menjaga milik mereka, dan tanggung jawab terhadap akibat tindakan mereka.

7. Mengajarkan mereka Prilaku dasar Karakter Kristen, seperti kejujuran, ketekunan, kebenaran, tidak egois, kebaikan, berbudi, pertimbangan, ramah, keadilan, murah hati, kesabaran, dan rasa terima kasih.

Sekarang kita tahu kemana tujuan kita. Tapi ingat, tujuan kita tidak hanya menekankan hal ini saat anak kita dibawa perawatan kita. Itu merupakan satu paket sehingga saat mereka tidak lagi bersama kita itu akan terus membimbing mereka. Itu seperti kata Salomo, “Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu. Tambatkanlah senantiasa semuanya itu pada hatimu, kalungkanlah pada lehermu. Jikalau engkau berjalan, engkau akan dipimpinnya, jikalau engkau berbaring, engkau akan dijaganya, jikalau engkau bangun, engkau akan disapanya. Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan” (Prov. 6:20-23, TLB).

Membuat hal ini mendarah daging, yaitu membuat hal ini menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan mereka, seperti kata kedua yang digunakan Paulus dalam Ephesians 6:4 untuk menggambarkan pelatihan yang Tuhan berikan pada kita. Kata ini secara literal berarti, “meletakan dalam pikiran.” Penekanannya pada kata kerja pelatihan—memperingatkan, mengajar, menguatkan, memberi perintah, atau menegur. Tapi itu jauh dari ajaran orangtua. Itu menggambarkan orangtua yang setia dengan lembut menanamkan prinsip Firman Tuhan kedalam jiwa anak sehingga itu menjadi bagian penting dalam hidup mereka. Standar tidak hanya menjadi milik orangtua. Sekarang juga telah menjadi milik anak itu. Dia siap masuk dalam dunia, tidak tergantung pada orangtua, dengan prinsip Firman Tuhan dalam hidupnya sehingga dia menemukan kebahagiaan dan keberhasilan dalam melakukan kehendak Tuhan, bahkan saat tidak orang yang mengawasi mereka. Mungkin ini sebabnya sebagian orangtua berat melepas anaknya saat mereka harus dilepas. Jika orangtua mencurigai mereka belum berhasil memasukan cara hidup Tuhan dalam hidup anak mereka, mereka mungkin ragu-ragu melepaskan mereka, tapi mencoba mempengaruhi dan memanipulasi hal itu dengan berbagai cara lama setelah mereka sudah menika dan meninggalkan rumah. Tuhan ingin kita mulai membangun kemandirian itu sejak anak kita baru dilahirkan.

Aturan orantua, peraturan lainnya, dan batasan hanyalah sementara. Tujuannya adalah menyiapkan anak untuk kebebasan, jenis kebebasan yang bisa membawa dia kepada kepuasan sejati, kebebasan untuk hidup dalam keselarasan dan kebahagiaan dengan Penciptanya. Saat dia belajar dan dewasa, pembatasan dikurangi dan kemandirian ditingkatkan sampai dia meninggalkan kita untuk membangun keluarganya sendiri, disiplin diri, kedewasaan yang dikendalikan Roh, mampu melakukan tanggung jawab yang diberikan Tuhan dalam hidupnya.

Keseluruhan proses ini digambarkan dengan indah melalui cara Tuhan memperlakukan manusia diseluruh sejarah. Disaat kerohanian manusia masih anak-anak, Tuhan memberikan mereka Hukum -- 613 perintah, peraturan, dan penghukuman yang mengatur hampir setiap detil kehidupan. Itu bukan cara hidup yang umumnya dipilih manusia, tapi itu berhasil. Paulus berkata, “Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman” (Gal. 3:24, 25, KJV, cf. Gal. 4:1-7). Dia kemudian mengambarkan kepenuhan iman, kebebasan hidup dalam Kristus, dan sukacita kedewasaan dalam Anak. Siapa yang memerlukan semua hukum diatas saat kita memiliki Roh Kudus didalam diri kita (Rom. 8:14)?

Itulah yang harus dilakukan orangtua. Selama masa kecil kita mengatur tindakan mereka dengan standar Alkitab. Saat anak mengembangkan disiplin dan control diri, pembatasan luar semakin dikurangi sampai dia mencapai kemandirian yang Tuhan inginkan disaat dia berkata, “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Gen. 2:24, KJV).

Hanya ada sedikit bandingannya dalam dunia ini dengan sukacita yang kita rasakan saat melihat anak kita hidup dalam persekutuan bersama Tuhan atas keinginan mereka sendiri. Rasul Yohanes berkata, “Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.” (3 John 1:4, KJV). Dia mungkin bicara tentang anak rohaninya, tapi maksudnya bisa diaplikasikan pada anak kita. Yakub juga merasakan sukacita itu saat dia mendengar cerita perseteruan anaknya dengan istri potifar. Dia menawarkan Yusuf tubuhnya dan sulit menolaknya. Ayahnya berada beberapa ratus mil dari dia dan saat itu tidak jelas apakah Yusuf masih bisa bertemu dengannya lagi. Tapi prinsip Tuhan sudah menjadi bagian dari jiwanya selama tahun-tahun masa kecilnya sehingga itu menjauhkannya dari berbuat dosa (Gen. 39:7-20).

Orangtua Daniel mengalami sukacita yang sama jika mereka mendengar anak mereka dengan setia berbakti pada Tuhannya di Babylon. Dia berada hampir 600 mil dari rumah. Dan semua anak-anak yang lain memakan makanan raja yang sudah dipersembahkan pada dewa. “Semua orang melakukannya” dan “tidak ada yang bisa tahu” sudah cukup alasan bagi banyak anak lain kedalam kegagalan rohani. Tapi “Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja” (Dan. 1:8, TLB).

Bukankah akan menjadi hal yang indah mengetahui anak kita berjalan dengan Tuhan saat mereka jauh dari kita ? Dengan teladan Model Orangtua membimbing kita dan kuasa Roh yang ada dalam diri kita untuk menguatkan kita, kita bisa menolong anak kita melalui tahun-tahun pembentukan mereka dan membentuk mereka menjadi pria dan wanita Tuhan, diperlengkapi untuk melakukan kehendakNya.

Menjadi Orangtua Kristen


Orangtua Kristen - Memilih
Orangtua Kristen mempunyai tugas yang sulit dalam membesarkan anak-anak mereka dalam dunia "kebenaran". Zaman dahulu, anak-anak tumbuh dalam masyarakat yang dengan jelas menentukan apa yang benar dan apa yang salah. Orangtua dipandang sebagai figur yang berkuasa atas hidup anak-anak mereka. Sekarang, oleh karena perubahan zaman, anak-anak kita melakukan konsep tindakan tidak bermoral, anti-keluarga, dan anti-orang tua, baik di sekolah dan di media—sesuatu yang tidak pernah terjadi pada zaman dahulu.

Orangtua menunjukkan perhatian yang semakin meningkat kepada anak-anak mereka karena anak-anak itu terdorong untuk menghindari peraturan-peraturan yang ketat dan kebenaran yang alkitabiah. Pada saat penerapan hukum Allah disebutkan, berbagai organisasi sibuk memperingatkan orangtua agar tidak memaksakan nilai-nilai mereka sendiri terhadap anak-anak. Tetapi, para orangtua Kristen memahami kebohongan dalam kejahatan yang mengubah kebenaran Allah. Alkitab mengatakan, "... kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orangtua," (Roma 1:30). Pemberontakan dan ketidaktaatan yang saat ini terjadi, merupakan akibat dari hancurnya kekuasaan orangtua. Sekarang ini, orangtua harus memilih siapa dan apa yang akan membentuk kehidupan anak-anak mereka. Tanpa diragukan lagi, Allah masih menganggap orangtua bertanggung jawab kepada anak-anak mereka, yaitu untuk mengajar dan mendisiplinkan mereka.

Orang tua Kristen - Mengajar
Pada masa Perjanjian Lama Musa mengingatkan bangsa Israel akan tanggung jawab mereka kepada anak-anak dan cucu mereka. "Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu." (Ulangan 4:9). Kita semua harus percaya bahwa anak-anak kita akan mengambil pilihan yang tepat berdasarkan pelajaran yang diajarkan. Jika anak kita menemukan uang di halaman, apa yang akan dilakukannya? "Tongkat ukur" jenis apa yang akan digunakan anak sebagai tolok ukur dalam melakukan kejujuran? Mungkin anak itu akan bertanya bagaimana ayahnya mengembalikan kelebihan uang kembalian yang diberikan oleh kasir.

Pada saat mengajar anak-anak kita, kita tidak hanya memberikan daftar peraturan yang harus ditaati saja. Kita juga harus menggunakan "action speak" (tindakan nyata) dengan melatih mereka sesuai dengan standar Allah. Dengan hidup yang benar orangtua memberikan pemahaman kepada anak-anak mereka tentang bagaimana peraturan yang Allah berikan telah membangun seluruh hidup kita. Dengan demikian, pada saat anak-anak kita dewasa, mereka akan membangun kebiasaan untuk melakukan hal-hal yang benar, melayani Allah melalui keputusan yang mereka ambil sendiri.

Setiap orangtua mempunyai tujuan untuk melihat anak-anak menerima tanggung jawab atas keputusan yang mereka ambil sendiri. Bila anak-anak kita belajar dari kesalahan mereka dan menerima koreksi yang benar, itu berarti kita telah mendidik mereka dengan benar. Seorang ayah mencoba mengambil jalan pintas dalam menjelaskan tanggung jawab dengan mengatakan, "Bukan apa yang kamu lakukan, tetapi apakah kamu terjebak atau tidak. Dan bila kamu terjebak ... kamu harus mau membayar konsekuensinya!" Jelas tidak ada jalan pintas untuk mengajar anak-anak. Ajaran orangtua merupakan suatu perjalanan yang sulit, yang dimulai sejak lahir dan terus berlangsung selama bertahun-tahun. Mungkin sering kali anak-anak kita mengambil keputusan yang salah atau bahkan memilih untuk menolak ajaran kita. Inilah masa-masa di mana disiplin benar-benar diperlukan.

Orang tua Kristen - Mendisiplin
Setiap beberapa tahun, teori-teori tentang displin yang "benar" selalu berubah, namun Alkitab tidak pernah berubah. Jika anak-anak tidak patuh, mereka harus menerima koreksi (pembenaran). Alkitab mengajarkan bahwa hal ini harus dilakukan dengan tongkat dan teguran. "Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya" (Amsal 29:15). Sering kali orangtua bosan dalam mendisiplin anak-anak yang masih kecil. Terkadang hari-hari tertentu menjadi hari yang penuh dengan omelan dan kemarahan. Para orangtua pun bertanya-tanya apakah mereka sudah menghancurkan setiap kesempatan untuk membangun hubungan yang penuh kasih dengan anak-anak mereka. Bahkan mereka mungkin tergoda untuk menyerah. "Hanya Tuhan yang tahu apa yang harus dilakukan terhadap anak ini," gerutu mereka. Ya, hanya Tuhan!

Allah memilih setiap orang tua dengan sangat teliti. "Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, ...." (Kejadian 18:19). Allah memercayakan anak-anak kepada Anda supaya Anda merawat mereka dengan sungguh-sungguh. Dia ingin Anda tahu itu, koreksi yang tegas akan melatih anak-anak Anda supaya mematuhi Dia. "Hai anak-anak, taatilah orangtuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan" (Kolose 3:20). Koreksi yang konsisten dan penuh kasih akan membantu anak-anak Anda untuk belajar kebenaran yang alkitabiah, seperti disiplin diri. Allah tahu Abraham akan membesarkan anak-anaknya dengan takut akan Tuhan, maka dari itu Tuhan memberkati dia. Dengan menerapkan standar Allah kita juga dapat menerima berkat Allah sebagai orangtua.

Sumber: www.allaboutparenting.org/SABDA

Tanggung Jawab Anak Terhadap Orang Tua


Salah satu dari Sepuluh Hukum Tuhan adalah "Hormatilah ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu" (Keluaran 20:12).

Sebenarnya apakah makna "hormat" di sini?
1.Hormat berarti bersikap santun dan patuh terhadap orangtua. Di dalam hukum Taurat tertera perintah yang mengharuskan orang Israel untuk menjatuhkan sanksi berat-kematian-kepada anak yang mengutuki orangtuanya, "Apabila ada seseorang yang mengutuki ayahnya atau ibunya, pastilah ia dihukum mati; ia telah mengutuki ayahnya atau ibunya, maka darahnya tertimpa kepadanya sendiri" (Imamat 20:9).
2.Hormat berarti bertanggung jawab memelihara kelangsungan hidup orangtua. Tuhan Yesus menegur orang Yahudi yang menyele-wengkan perintah Tuhan akan persembahan atas dasar ketidak-relaan memenuhi kebutuhan orangtua (Matius 15:3-6). Juga, sebelum Tuhan Yesus mati di kayu salib, Ia meminta Yohanes untuk memelihara Maria, ibu-Nya (Yohanes 19:26-27). Semua ini memperlihatkan bahwa Tuhan menginginkan kita untuk bertanggung jawab memelihara kelangsungan hidup orangtua kita.

Namun kita juga harus memahami batas hormat kepada orangtua sebab perintah ini diberikan bukan tanpa batas:
1.Kendati kita harus patuh kepada orangtua namun kepatuhan kita tidak boleh melebihi kepatuhan kepada Tuhan sendiri. Firman Tuhan mengingatkan, "Barang-siapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku . . ." (Matius 10:37).
2.Walaupun keluarga jasmaniah adalah penting namun bagi Tuhan terpenting adalah keluarga rohaniah. Pada waktu Tuhan tengah mengajar, ibu dan saudara Tuhan Yesus datang mengunjungi-Nya. Tuhan menegaskan, "Siapa-kah ibu-Ku dan siapakah saudara-saudara-Ku? . . . Sebab siapa pun yang melakukan kehendak bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku . . . dialah ibu-Ku" (Matius 12:46-50).
3.Tanggung jawab kepada orangtua lebih bersifat fisik ketimbang emosional. Anak berkewajiban memelihara kelangsungan hidup orangtua di masa orangtua tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan-nya. Namun anak tidak berkewa-jiban membuat orangtua senang secara membabi buta; menye-nangkan orangtua memunyai batasnya. Firman Tuhan menca-tat, "Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, 'Tuhan, izinkanlah aku pergi terlebih dahulu menguburkan ayahku.' Tetapi Yesus berkata kepadanya, 'Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka' " (Matius 8:21-22).
4.Setelah kita menikah, kita harus mengutamakan keluarga sendiri tanpa harus melepaskan tanggung jawab kita sebagai anak kepada orangtua. Itu sebabnya Tuhan berfirman, "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging" (Kejadian 2:24). Harus ada sebuah tindak pemisahan dan prioritas sehingga keluarga yang baru dapat berdiri dengan mandiri.[Pdt. Dr. Paul Gunadi]

Berita Telaga Edisi No. 59 /Tahun V/ Juli 2009 Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Email: telaga indo.net.id
Website: http://www.telaga.org

Setelah 13 Tahun Berjalan Program Nasi Murah Buka Puasa di GKJ Solo Dihentikan Polisi


Muchus Budi R. - detikNews

Solo - Poltabes Surakarta meminta kepada pengurus Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan di Kota Solo untuk menghentikan program penjualan paket buka seharga Rp 500. Alasannya demi menjaga kondusivitas karena ada sejumlah elemen masyarakat yang tidak setuju dengan kegiatan tersebut.

Hasil pertemuan antara pengurus GKJ Manahan dengan Kasat Intelkam Poltabes Surakarta, Jumat (28/8/2009), adalah menghentikan program yang telah berjalan selama 13 tahun setiap bulan Ramadan tersebut. Pihak gereja diwakili Pendeta Ratna Ratih, J Soeprapto (mantan Wakil Walikota Surakarta) dan Tumiriyanto (aktivis LSM di Solo).

"Kemarin pihak Poltabes Surakarta sudah datang menemui kami meminta program itu dihentikan. Alasannya pihak kepolisian menerima banyak masukan dan desakan dari sejumlah kalangan yang menyatakan ketidaksetujuan terhadap acara yang telah kami lakukan selama 13 tahun terakhir tersebut," ujar Pendeta Ratih.

Dalam pertemuan hari ini di Poltabes Surakarta, lanjutnya, pihaknya menyatakan program tersebut akan dihentikan sesuai keinginan polisi. Jumat sore ini kami masih mengadakannya sebagai hari terakhir karena nasi berikut lauk-pauknya sudah terlanjur matang.

Jumat petang memang acara penjualan paket hidangan buka tersebut tetap diadakan. Bahkan acara tidak lagi diadakan di dalam gedung gereja seperti biasanya, melainkan diadakan di depan gereja yaitu di jalur lambat Jalan MT Haryono.

Seperti hari-hari sebelumnya, setiap pembeli yang datang harus membayar Rp 500 untuk mendapatkan minuman pembuka, teh, nasi dan lauk. Menu petang ini adalah masakan khas Solo, yaitu timlo. Panitia menyediakan 500 porsi, langsung ludes.

Kapada seluruh hadirin, Pendeta Ratna Ratih mengumumkan bahwa hari ini adalah hari terakhir program nasi murah itu diadakan. Kepada hadirin, dia juga menyatakan bahwa program tersebut terpaksa dihentikan karena mendapat teguran dari pihak kepolisian.

Kepada wartawan, dengan bergurau Pendeta Ratih menyatakan ini adalah perjamuan terakhir. Selanjutnya dengan mimik serius dia mengatakan akan mengupayakan bentuk-bentuk lain untuk mengungkapkan rasa kerukunan beragama dan santunan kemanusiaan bagi warga tidak mampu.
(mbr/ken)

Minggu, 11 Oktober 2009

KESEHATAN: Mengatasi VERTIGO


Vertigo adalah sensasi berputar yang dapat terjadi kapanpun, meski tubuh kita dalam keadaan berdiri tegak. Lingkungan sekitar tampak bergerak, baik vertikal maupun horisontal. Beberapa orang merasakan bahwa mereka benar-benar berputar. Efeknya bisa ringan atau bahkan berat hingga kita bisa jatuh ke lantai.

Vertigo berbeda dengan dizziness, suatu pengalaman yang mungkin pernah kita rasakan, yaitu kepala terasa ringan saat akan berdiri. Sedangkan vertigo bisa lebih berat dari itu, misalnya dapat membuat kita sulit untuk melangkah karena rasa berputar yang mempengaruhi keseimbangan tubuh.

Gejala vertigo
Vertigo dapat terjadi tiba-tiba dan berlangsung sebentar, tapi dapat pula terjadi selama beberapa hari. Mereka dengan vertigo yang berat bisa jadi tak dapat bangun dari tempat tidur dan hal ini akan mempengaruhi aktivitasnya sehari-hari. Untuk itu, gejala vertigo dapat bervariasi tergantung berat ringannya. Gejala yang dapat dirasakan antara lain:

* Tempat anda berpijak terasa berputar atau bergerak-gerak
* Mual
* Muntah
* Sulit berdiri atau berjalan
* Sensasi kepala terasa ringan
* Tak dapat memfokuskan pandangan


Penyebab vertigo
Vertigo seringkali disebabkan oleh adanya gangguan keseimbangan yang berpusat di area labirin atau rumah siput di daerah telinga. Kemungkinan penyebab vertigo yaitu:

* Infeksi virus seperti common cold atau influenza yang menyerang area labirin
* Infeksi bakteri yang mengenai telinga bagian tengah
* Radang sendi di daerah leher
* Serangan migren
* Sirkulasi darah yang berkurang dapat menyebabkan aliran darah ke pusat keseimbangan otak menurun
* Mabuk kendaran
* Alkohol dan obat-obatan tertentu

Pencegahan vertigo
Langkah-langkah berikut ini dapat meringankan atau mencegah gejala vertigo:

* Tidurlah dengan posisi kepala yang agak tinggi
* Bangunlah secara perlahan dan duduk terlebih dahulu sebelum kita berdiri dari tempat tidur
* Hindari posisi membungkuk bila mengangkat barang
* Hindari posisi mendongakkan kepala, misalnya untuk mengambil suatu benda dari ketinggian
* Gerakkan kepala secara hati-hati jika kepala kita dalam posisi datar (horisontal) atau bila leher dalam posisi mendongak.

Benign positional vertigo adalah bentuk vertigo yang menyerang dalam jangka waktu pendek namun berulang-ulang. Gejalanya hanya dalam hitungan detik tetapi bisa cukup berat, seringkali muncul setelah kita terserang infeksi virus atau adanya peradangan dan kerusakan di daerah telinga tengah. Gejalanya bisa muncul jika kita menggerakkan kepala tiba-tiba, misalnya saat menoleh dengan gerakan yang cepat.

Umumnya kasus vertigo merupakan kasus yang ringan dan tidak berbahaya. Namun, jika gejala itu muncul berulang atau menetap, perlu dilihat apakah ada faktor yang menyebabkannya. Jika gejala tersebut sangat mengganggu aktivitas kita, segera periksakan diri ke dokter untuk menentukan apakah ada penyebab yang serius dan terapi yang tepat untuk menyembuhkan vertigo kita.

Orang Kristen dan Kematian


Perspektif Kristen tentang Kematian
Sebagai orang Kristen kita percaya, dan kita tahu, bahwa kematian bukan akhir dari suatu keberadaan, namun hal itu tetap merupakan suatu perpisahan. Itu adalah akhir dari suatu hubungan yang mempunyai arti istimewa bagi kita dalam kenidupan ini.
Kematian tidak pernah indah bagi semua makhluk hidup. Bunga mawar yang kemarin mekar dan indah seperti beludru, sekarang telah menjadi layu. Seekor burung yang masih muda yang bulu-bulunya masih halus, lembut dan baru, sekarang menjadi kusut dan penuh lumpur. Anjing peliharaan yang semula bersinar-sinar matanya, gempal bulunya dengan ekor yang suka dikibas-kibaskan menunjukkan perasaannya, sekarang menjadi sesosok tubuh yang kaku dan berlumuran darah. Tubuh seorang anak yang telah menjadi kurus kering, akibat leukimia selama satu tahun, tidaklah sedap untuk dipandang. Pikiran-pikiran apakah yang berkecamuk dalam benak seorang ibu saat ia memperhatikan tubuh anaknya yang masih kecil telah dingin dan tak bernyawa lagi? Kematian adalah akibat dosa di dalam dunia kita ini, dan tidak ada keindahan di dalamnya.
Kematian seseorang selalu merupakan kejutan bagi orang-orang yang mengasihinya. Tidak diduga-duga sebelumnya, tidak ada tanda-tanda peringatan lebih dulu, tidak ada persiapan yang benar-benar bisa memperingan goncangan, goncangan dan ketidakpercayaan merupakan reaksi-reaksi yang wajar terhadap kehilangan seseorang yang dikasihi. Hal seperti itu memang benar jika orang itu telah meninggal secara tiba-tiba atau tak terduga. Namun, sekalipun kita tahu bahwa penyakit yang dideritanya membawa kematian, orang tetap merasa sukar untuk percaya bahwa orang itu telah benar-benar tiada. Goncangan itu akan menjadi berlipat ganda bila yang meninggal adalah seorang kanak-kanak.
Bagaimanakah perasaan kita tentang kematian dan keadaan menjelang kematian? Bagaimanakah sikap kita sebagai seorang Kristen? Dapatkah kita berpikir tentang kematian dengan akal yang jernih dan penuh pengertian, ataupun pikiran itu memuakkan dan asing? Apakah kita lebih suka menyingkirkan hal itu dari pikiran kita secepat mungkin?
Musuh Terakhir
Memang benar bahwa Kristus telah menaklukkan maut, seperti yang dikatakan Paulus dalam 1Korintus 15:54-57, namun juga benar bahwa kita belum menaklukkannya. Kematian merupakan musuh terakhir yang harus diatasi, sebagaimana yang kita baca dalam 1Korintus 15:26. Apakah saya mengharapkan kehidupan yang sesungguhnya, yang baru mulai sesudah tubuh ini mati, atau apakah kehidupan di dunia ini menjadi pusat pikiran saya? Kita dapat bersukacita bahwa orang-orang yang berlari ke kuburan Yesus pada pagi pertama minggu itu tidak menemukan “malaikat maut” namun seorang malaikat.
Sungguhpun demikian, dapatkah saya, atau apakah saya, menghadapi kematian tanpa rasa takut? Apa yang dapat saya katakan kepada seorang anak yang sudah mendekati ajalnya? Bagaimanakah saya dapat melayani seseorang yang sedang menghadapi kematian, jika saya takut? Apakah saya berani mengambil waktu untuk mengungkapkan perasaan- perasaan saya yang paling dalam dan mempertimbangkan dengan bijaksana apa yang dikatakan Alkitab tentang kematian?
Kebanyakan orang Kristen tidak takut terhadap kematian itu sendiri, meskipun kematian merupakan sebuah terowongan gelap yang tidak diketahui, sehingga besar kemungkinan hal itu amat tidak menyenangkan untuk direnungkan. Namun ketakutan yang sesungguhnya adalah saat menjelang kematian. Penderitaan, perasaan yang hancur, kesepian atau pergumulan ekonomi apakah yang akan tercakup ketika itu? Bagaimana halnya dengan orang-orang yang dikasihi? Pikiran- pikiran ini, yang berkecamuk dalam benak, harus diatasi jika saya harus memandang kematian seorang anak dengan cara yang akan menolong orang lain. Saya harus terlibat secara emosi jika saya sungguh mempedulikan seorang anak dan keluarganya. Namun saya tidak dapat membiarkan diri saya terlalu terbawa perasaan sehingga karenanya saya tidak akan mampu menolong atau berbagi perasaan pada saat yang strategis dalam kehidupan mereka. Di manakah garis pemisahnya?
Langkah pertama dalam memperoleh perspektif yang tepat ialah dengan mengakui bahwa Allah berdaulat dalam semua masalah kehidupan dan kematian. Ini adalah tempat berpijak untuk memulai jika saya bersedia dan mau menolong orang lain. Joseph Bayly dalam bukunya berjudul “The View from a Hearse” (Pemandangan dari Kereta Jenazah) mengingatkan kami, bahwa “Allah itu berdaulat. Berdasarkan itulah kita mulai menjawab pertanyaan-pertanyaan. Kedamaian kita bukanlah dalam hal mengerti segala sesuatu yang terjadi, melainkan dalam hal mengetahui bahwa Ia berkuasa atas penyakit, kesehatan dan kematian itu sendiri. Kita menerima misteri-misteri dan penderitaan- penderitaan hidup yang tidak dapat dijelaskan karena hal-hal tersebut diketahui oleh Allah, dan kita mengenal Dia.” (http://ministries.betha.or.id)

Sabtu, 10 Oktober 2009

Qory Membuat Pernyataan Kontroversial Soal Jilbab


Jakarta.Detik.com
Pernyataan kontestan Puteri Indonesia 2009 asal Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Qory Sandioriva, bisa memicu kontroversi. Qory saat di atas panggung mengatakan kalau dirinya melepas jilbab demi Puteri Indonesia. Namun saat jumpa pers ia membantahnya. Berbohongkah?

Pada malam final Puteri Indonesia 2009, yang digelar di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Jumat (9/10/2009) malam, Qory berujar kalau ia menanggalkan jilbabnya atas seizin Pemda NAD.

"Saya menanggalkan jilbab saya dengan izin dari Pemda Aceh. Semoga keputusan saya bisa diterima," ujar Qori, Jumat (9/10/2009) malam.

Ucapan Qory itu menjawab pertanyaan pembawa acara Charles Bonar Sirait. Charles bertanya kepada Qory mengapa gadis kelahiran Jakarta 17 Agustus 1991 itu tidak berjilbab. Padahal sejak 2003, kontestan asal NAD selalu berbusana jilbab ketika mengikuti seleksi Puteri Indonesia.

Setelah dinyatakan sebagai Puteri Indonesia 2009 dan menggelar jumpa pers seusai acara, Qory mementahkan apa yang dikatakannya di atas panggung. Saat sejumlah wartawan bertanya soal komentar Qory tentang jilbab, mahasiswi Sastra Prancis Universitas Indonesia itu menjawab.

"Saya sebenarnya memang dari awal sehari-hari tidak mengenakan jilbab," jelasnya.

Lepas dari apa yang diucapkan Qory, semoga Puteri Indonesia 2009 itu bisa membawa harum nama Indonesia dan membantu melestarikan budaya nusantara.(fjr/fjr)

Rabu, 07 Oktober 2009

SMILE: Isn't It Strange?


Isn't it strange how a 50 thousand rupiah bill seems like such a large amount when you donate it to church, but such a small amount when you go shopping?

Isn't it strange how 2 hours seem so long when you're at church, and how short they seem when you're watching a good movie?

Isn't it strange that you can't find a word to say when you're praying but…you have no trouble thinking what to talk about with a friend?

Isn't it strange how difficult and boring it is to read one chapter of the Bible but how easy it is to read 100 pages of a popular novel?

Isn't it strange how everyone wants front-row-tickets to concerts or games but they do whatever is possible to sit at the last row in Church?

Isn't it strange how we need to know about an event for Church 2-3 weeks before the day so we can include it in our agenda, but we can adjust it for other events in the last minute?

Isn't it strange how difficult it is to learn a fact about God to share it with others; but how easy it is to learn, understand, extend and repeat gossip?

Isn't it strange how we believe everything that magazines and newspapers say but…we question the words in the Bible?

Isn't it strange how everyone wants a place in heaven but…they don't want to believe, do, or say anything to get there?

Isn't it strange how we send jokes in e-mails and they are forwarded right away but when we are going to send messages about God, we think about it twice before we share it with others? (Unknown)

Garuda Indonesia Experience - Penerbangan yang Mencerminkan Indonesia


Sejak Mei lalu para pelanggan mendapatkan sapaan yang berbeda, yaitu salam khas Garuda Indonesia. Inilah salah satu unsur Garuda Indonesia Experience, program utama Garuda Indonesia pada 2009 di bidang pelayanan.

Untuk pertama kali dalam sejarah maskapai penerbangan kita, diperkenalkan standar kualitas layanan khas Indonesia yang digali dari akar kebudayaan mencakupi Sabang hingga Merauke. Semua ini merupakan usaha dan kerja keras yang melibatkan seluruh karyawan Garuda Indonesia demi mempersembahkan pelayanan berkelas dan berkualitas kepada para pelanggannya yang setia.

Bertempat di gedung perkantoran baru Garuda Indonesia yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono bulan lalu, Garuda Magazine berkesempatan berbincang dengan Agus Priyanto, Direktur Layanan Niaga Garuda Indonesia sekaligus penanggung jawab program Garuda Indonesia Experience.

Berikut kutipannya:

Apa intisari dari Garuda Indonesia Experience: Indonesian Hospitality?
Selama ini Garuda Indonesia memiliki konsep pelayanan dengan ciri khas keramahtamahan Indonesia. Namun saat ini, pada usia yang ke-60, kita coba me-redesign kembali itu. Service yang kita persembahkan di masa depan adalah "Indonesian Hospitality" yang kita jabarkan dalam The Garuda Indonesia Experience.

Ini adalah konsep layanan baru Garuda Indonesia yang memadukan keramahtamahan Indonesia yang khas dengan aspek-aspek keselamatan dan kenyamanan yang dipersembahkan secara efisien dan efektif oleh SDM yang profesional.

Bagaimana dengan penjabarannya?
Penjabaran dari definisi kenyamanan inilah yang kemudian dikembangkan menjadi filosofi atau pendekatan yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan pancaindera.

Pertama, sight atau penglihatan. Bila semua ornamen di gedung ini bertemakan Indonesia, maka partisi di pesawat bermotif anyaman gedek bambu. Demikan juga dengan bangku pesawat, yang bermotif batik.

Indera kedua adalah apa yang dirasakan. Kita mendesain makanan-makanan khas Indonesia yang bisa diangkat seperti kuliner Betawi dengan nasi uduknya, Bali dengan ayam Bali, Manado dengan rica-rica, dan sebagainya. Makanan-makanan tersebut menjadi signature dish Garuda Indonesia, dan saat ini yang telah diterapkan adalah mini- nasi tumpeng Garuda Indonesia, mini-nasi tumpeng Nusantara dengan isi yang lengkap seperti empal, tempe kering dan lainnya.
Selain itu, kita akan menyajikan minuman dengan rasa khusus buah-buahan Indonesia seperti martebe dan markisa, terong Belanda.

Indera yang ke-tiga adalah pendengaran. Musik khas Indonesia akan menggantikan musik jazz dan instrumenal lainnya. Musik ini akan diperdengarkan di executive lounge dan ketika penumpang boarding ke dalam pesawat, bahkan di semua sales office Garuda Indonesia.
Kemudian penciuman. Sebetulnya kita ingin memperkenalkan aromatherapy khas Indonesia, namun karena tidak semua orang akan cocok dengan aroma yang khas, itu hanya akan ada di executive lounge dan kantor-kantor Garuda.

Kapan Garuda Indonesia Experience akan diterapkan?
Garuda Indonesia Experience akan mulai diterapkan pada Oktober tahun ini. Target kita adalah meraih rating 4-bintang setelah diaudit oleh Skytrax, sebuah badan internasional ternama yang melakukan rating pada airlines di dunia. Hasilnya baru akan diketahui pada awal Desember.

Hasil audit Skytrax pada Garuda adalah 3 bintang. Kami bertekad untuk meraih 4 bintang, dan karena itu Garuda Indonesia Experience ini penting sekali untuk diterapkan.

Satu alasan mengapa Garuda berorientasi Indonesia karena kita memang kaya-raya akan keragaman etnis dan kultural namun belum pandai memanfaatkannya.

Tujuan lain adalah agar masyarakat kita yang enggan menggunakan Garuda akan tersentuh rasa nasionalismenya sehingga mereka akan lebih sering menggunakan Garuda, yang kualitasnya setara dengan perusahaan penerbangan internasional.

gus Priyanto, Direktur Layanan Niaga Garuda Indonesia sekaligus penanggung jawab program Garuda Indonesia Experience

Apakah ada persiapan khusus sebelum menerapkan program ini?
Program ini mencakup 187 inisiatif dan mulai dilaksanakan sejak November dengan dipimpin langsung oleh direksi. Masing-masing diretur mendapat tugas spesifik untuk menjalankan semua inisiatif itu, yang setiap bulan di-review hasilnya. Jadi, persiapan dan pemantauannyanya memang luar biasa.

Saat ini sumber daya manusia-nya sudah siap. Seluruh SDM, bukan hanya Garuda tetapi juga pihak ketiga, melaksanakan service atas nama Garuda. Mereka sudah sudah di-brief. Sebagai contoh, petugas ground handling di airport, bahkan di Singapura sekalipun, sudah menggunakan greeting Garuda. Di lokasi-lokasi lainnya seperti Gapura, call centers dan ticket offices juga sudah diberikan pembekalan-pembekalan mengenai Garuda Indonesia Experience.

Apakah yang dijadikan tolok ukur (benchmark) keberhasilan Garuda Indonesia Experience, dan bagaimana dengan jangka waktu evaluasi kesuksesannya?
Ukuran keberhasilannya adalah bila kita meraih 4 bintang dari Skytrax, namun secara internal kita memiliki ukuran-ukuran lainnya sebagai tanda keberhasilan program ini, seperti komentar dari customers, complaints dan compliments.

Saat ini situasinya sudah mulai berubah dengan posisi berbanding terbalik: jumlah compliments lebih banyak ketimbang complaints dengan ratio 70:30. Dengan adanya program Garuda Indonesia Experience dan pesawat-pesawat baru, kita mendapatkan semakin banyak compliments. Jadi bisa dikatakan kita sudah on the right track.

Program ini diharapkan akan mencerminkan Indonesia yang modern dan dapat diterima oleh dunia internasional.

Menyangkut jangka waktu evaluasi kesuksesannya, kita mengadakan review setiap bulan dengan melibatkan seluruh anggota tim. Tujuannya adalah untuk mempertanggungjawabkan perkembangan program ini.

Kita mengharapkan semua berjalan normal pada akhir September ini, dan finalnya adalah pada Oktober. Di masa depan akan ada organisasi yang memonitor setiap saat pelaksanaan dari program ini.

Faktor kunci sukses (key success factors) program ini?
Kuncinya di sumber daya manusia dan konsistensi. Kalau mereka setengah-setengah dan tidak konsisten, hasilnya tidak akan baik tentunya. Harapan kita tidak hanya 4-bintang namun nantinya 5-bintang pada 2012, karena pada pesawat Boeing 777 terdapat First Class. Saya juga mencanagkan agar Garuda mendapatkan penghargaan"The Best Cabin Crew" pada 2010.

Tantangan yang paling sulit dalam melaksanakan program ini?
Garuda belum terbiasa memiliki barang bagus sehingga banyak sekali kendala yang dihadapi karyawan. Mereka terlalu lama memiliki pola kerja dan format berpikir yang tidak cocok dengan zaman kini. Saat ini mereka masih terpaku pada constraints, bukan opportunities. Sekarang ini kita pelan-pelan mengajak mereka untuk berpaling kepada opportunities sehingga apa pun bisa dilakukan agar semua menjadi lebih baik.

Program ini memang harus dilaksanakan oleh Garuda karena di dalam negeri terdapat semakin banyak pemain baru, baik yang low-cost maupun yang meniru apa yang dilakukan Garuda. Di dunia internasional, Garuda diapit dan dikelilingi airlines-airlines 5-bintang yang di-support oleh airports dengan infrastruktur 5-bintang. Jika Garuda tidak berubah, terutama karena adanya Asia Open Sky, Garuda akan semakin terjepit posisinya. Mau tidak mau Garuda harus merubah arah dan saatnya adalah sekarang pada usia 60.

Pada usia 60 Garuda bukan menjadi tua; ini saat untuk kami reborn. Ini akan membuat Garuda lebih lincah di masa depan.

IN/EXTERIOR: Desain Gereja (2)



Gereja merupakan kata pungut dalam Bahasa Indonesia dari Bahasa Portugis "Igreja". Bahasa Portugis selanjutnya memungutnya dari Bahasa Latin yang memungutnya dari Bahasa Yunani "Ekklêsia" yang berarti dipanggil keluar (ek=keluar; klesia dari kata kaleo=memanggil). Jadi ekklesia berarti kumpulan orang yang dipanggil ke luar (dari dunia ini).

Kata gereja dalam Bahasa Indonesia memiliki beberapa arti:

1. Arti pertama ialah “umat” atau lebih tepat persekutuan orang Kristen. Arti ini diterima sebagai arti pertama bagi orang Kristen. Jadi, gereja pertama-tama bukan sebuah gedung.
2. Arti kedua adalah sebuah perhimpunan atau pertemuan ibadah umat Kristen. Bisa bertempat di rumah kediaman, lapangan, ruangan di hotel, atau pun tempat rekreasi. Jadi, tidak melulu mesti di sebuah gedung khusus ibadah.
3. Arti ketiga ialah mazhab (aliran) atau denominasi dalam agama Kristen. Misalkan Gereja Katolik, Gereja Protestan, dll.
4. Arti keempat ialah lembaga (administratif) daripada sebuah mazhab Kristen. Misalkan kalimat “Gereja menentang perang Irak”.
5. Arti terakhir dan juga arti umum adalah sebuah “rumah ibadah” umat Kristen, di mana umat bisa berdoa atau bersembahyang.

Gereja (untuk arti pertama) terbentuk 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus pada hari raya Pentakosta, yaitu ketika Roh Kudus yang dijanjikan Allah diberikan kepada semua yang percaya pada Yesus Kristus.

IN/EXTERIOR: Desain Gereja (1)




Gereja bersifat terbuka untuk semua gaya desain dan dalam alkitab tidak
ada aturan tentang bentuk bangunan gereja, hal ini ditunjukkan dengan adanya
berbagai macam aliran gaya desain gereja. Gereja Roh Kudus mempunyai konsep
"Karya ini diciptakan bagi kita, berarti mencipta dan menghadirkan tempat
keheningan, kedamaian, kegembiraan batin dan kerinduan akan penyatuan kita
dengan Sang Illahi. Tak ada satu saatpun dihinggapi ide untuk membuat sesuatu
agar orang terheran-heran". Sehingga konsep ini mempengaruhi interior gereja
Roh Kudus. Oleh karena itu, berdasarkan analisis yang diperoleh dari data
literatur dan data interior gereja Roh Kudus yaitu tentang penataan ruang, elemen
pembentuk ruang, elemen pendukung ruang, perabot, dan dekoratif, yang meliputi
fungsi, bentuk, warna, bahan, dan dimensi, diperoleh kesimpulan gereja Roh
Kudus dipengaruhi oleh gaya Modern tetapi konsep gaya klasik Eropa masih ada
yang diterapkan.

KESEHATAN: Waspadai Benjolan Di Leher Pertanda Awal Kanker Kelenjar Getah Bening


LIMFOMA adalah kanker yang tumbuh akibat mutasi sel limfosit (sejenis sel darah putih) yang sebelumnya normal, seperti halnya limfosit normal, limfosit ganas dapat tumbuh pada bebagai organ dalam tubuh termasuk kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, darah ataupun organ lain.

Ada dua jenis kanker sistem limfotik yaitu penyakit hodgkin dan limfoma non-hodgkin (NHL). Kanker kelanjar getah bening atau limfoma adalah sekelompok penyakit keganasan yang bekaitan dan mengenai sistem limfatik. Sistem limfatik merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang membentuk pertahanan alamiah tubuh melawan infeksi dan kanker.

Cairan limfatik adalah cairan putih menyerupai susu yang mengandung protein lemak dan limfosit yang semuanya mengalir ke seluruh tubuh lewat pembuluh limfatik. Ada dua macam sel limfosit yaitu sel B dan T. Sel B berfungsi membantu melindungi tubuh melawan bakteri dengan membuat antibodi yang memusnahkan bakteri. Gejala dan penyakit kanker kelenjar getah bening meliputi pembengkakan kelenjar getah bening pada leher, ketiak atau pangkal paha.

Pembengkakan kelenjar tadi dapat dimulai dengan gejala penurunan berat badan secara drastis, rasa lelah yang terus menerus, batuk-batuk dan sesak napas, gatal-gatal, demam tanpa sebab dan berkeringat malam hari.

Seringkali penderita tidak menunjukkan gejala khas hanya memiliki semacam benjolan atau pembengkakan kelenjar getah bening pada leher. Karena tidak ada keluhan khas banyak pasien baru berobat saat masuk stadium lanjut sehingga sel kanker sudah menyebar dan sulit diangkat dengan operasi.

WHO memperkirakan sekitar 1,5 juta orang di dunia saat ini hidup dengan NHL dan 300 ribu orang meninggal karena penyakit ini tiap tahun. Sekitar 55 persen dari NHL tipenya agresif dan tumbuh cepat.

NHL merupakan kanker tercepat ketiga pertumbuhannya setelah kanker kulit dan paru-paru. Angka kejadian NHL meningkat 80 persen dibandingkan tahun 1970-an. Setiap tahun angka kejadian penyakit ini meningkat 3-7 pesen. NHL banyak terjadi pada orang dewasa dengan angka tertinggi pada rentang usia 45-60 tahun.

Makin tua usia makin tinggi risiko terkena limfoma karena daya tahan tubuhnya menurun. Hingga kini penyebab limfoma belum diketahui secara pasti. Ada empat kemungkinan penyebabnya yaitu faktor keturunan, kelainan sistem kekebalan, infeksi virus atau bakteri dan toksin lingkungan (herbisida, pengawet, pewarna kimia). Penyebabnya multifaktor.

Terdapat lebih dari 30 subtipe NHL (90 persen dari jenis sel B) yang dapat diklasifikasikan dengan pertimbangan beberapa faktor, penampakan di bawah mikroskop, ukuran, kecepatan tumbuh dan organ yang kena.

Limfoma indolen (derajat rendah) tumbuh lambat sehingga diagnostik awal lebih sulit. Pasien dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun tetapi belum ada pengobatan yang menyembuhkan. Pasien biasanya memberi respon baik pada terapi awal, tetapi sangat mungkin kambuh lagi. Penderita limfoma indolen bisa mendapat terapi hingga enam kali sepanjang hidup, tetapi makin lama responnya menurun.

Limfoma agresif (derajat keganasan tinggi) cepat tumbuh dan menyebar. Jika dibiarkan tanpa pengobatan dapat mematikan dalam enam bulan. Angka harapan hidup rata-rata lima tahun dan 30-40 persen sembuh. Pasien yang terdiagnosa dini langsung diobati lebih mungkin meraih risiko sempurna dan jarang kambuh, karena ada proteksi kesembuhan, biasanya pengobatan lebih agresif. * Prof Karmel L Tambunan Ahli Hematologi-Onkologi (ags)

KutuBUKU: "Perkataan Anda yang Memindahkan Gunung" Penulis: E.W Kenyon & Don Gossett


(Disc 20% Pembelian melalui Website. www.light-publishing.com)

Alami Kuasa Tuhan

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa.” (Yohanes 14:12)

Melalui perkataan dan pelayanan penulis Kenyon dan Gossett, Anda akan menemukan apa yang terjadi dalam hidup mereka—dan apa yang dapat terjadi di dalam hidup Anda sendiri. Temukan bagaimana Anda bisa…

Berjalan dalam kesehatan dan kepenuhan ilahi.
Mengatasi kuasa jahat.
Mengalami kuasa Tuhan dalam hidup Anda.
Melakukan mukjizat-mukjizat yang Kristus lakukan.
Melihat penyakit yang “tak tersembuhkan” disembuhkan.
Membawa jiwa-jiwa yang terhilang kepada Kristus.
Melayani dalam pengurapan Tuhan.

Di sini, Anda akan menemukan bagaimana Anda dapat secara pribadi menerima jamahan kesembuhan Allah dan bagaimana Allah dapat memakai Anda untuk membawa kesembuhan kepada orang lain. (RAV)