Rabu, 20 Januari 2010

Renungan: Siasat si Iblis



Bacaan: Kejadian 3 : 1-6

Iblis, dalam bahasa Ibrani artinya adalah “penuduh atau musuh”. Iblis pada awalnya merupakan penghulu malaikat yang diciptakan oleh Tuhan dengan sempurna dan baik. Ia ditunjuk untuk melayani Tahta Allah. Namun, sebelum dunia dijadikan Ia telah memberontak kepada Allah dan menjadi musuh besar Allah dan manusia.

Dalam bacaan Firman kali ini, iblis memakai ular untuk menyerang Allah melalui ciptaannya yaitu manusia. Ia hendak menyatakan bahwa apa yang telah dikatakan Allah kepada Adam itu tidak benar. Iblis menguasai ular dan memakainya sebagai sarana dalam mengadakan pencobaan kepada manusia. Iblis berusaha untuk menghancurkan iman manusia terhadap apa yang telah dikatakan Allah sebagai kebenaran.

Kita perlu mewaspadai setiap pekerjaan iblis, karena kalau kita telah dapat diperdaya olehnya maka kita tidak percaya lagi pada Allah, dan ia akan merampas segala kebaikan itu dari kita. Melalui firman di atas ini, kita dapat mengetahui langkah-langkah iblis dalam usahanya untuk memperdaya manusia, supaya terperangkap pada dustanya.


Adapun langkah-langkah yang dilakukan iblis agar manusia masuk dalam perangkapnya, ialah:

1. Menimbulkan Keraguan

Iblis tidak menyangkal bahwa Allah telah berfirman kepada manusia itu, dengan mengatakan kepada Hawa: “Tentulah Allah berfirman: semua pohon dalam taman ini, jangan kamu makan buahnya, bukan?”, dalam ayat 1. Kelihatannya iblis hanya sekedar mengulang saja Firman Allah. Namun iblis itu mengatakan “semua..” pada Hawa.

Iblis seakan-akan hanya mempertanyakan kembali, apakah Allah sungguh-sungguh telah berfirman. Apakah Hawa sudah mengerti maksud Allah itu baginya? Mungkin engkau salah mengerti tentang tentang perkataan Allah. Ungkapan iblis ini adalah suatu anjuran dari iblis supaya Hawa meragukan kebaikan dan Firman Allah. Jika Allah sungguh-sungguh mengasihi engkau, Ia tidak akan menyembunyikan sesuatu kepadamu.

2. Menyangkal Firman Allah

Setelah iblis menimbulkan keragu-raguan pada Hawa, iblis terus berusaha untuk membuat Hawa supaya menyangkal Firman Allah. Iblis menegaskan kepada Hawa, “Sekali-kali kamu tidak akan mati..”, ayat 4. “Engkau tidak akan mati!”. Pernyataan ini merupakan langkah lanjutan dari meragukan kepada menyangkal Firman Allah. Tentunya Adam dan Hawa belum pernah melihat kematian yang sebenarnya. Untuk tetap hidup segala sesuatu yang dibutuhkan oleh Adam dan Hawa adalah hanya Firman Allah. Jika saja Hawa tidak mendengarkan iblis tentunya ia tidak akan terperangkap, mulai meragukan dan menyangkal Firman Allah itu.

3. Memperdaya Manusia

Manusia diperdaya dengan dustanya si iblis. “Engkau akan menjadi seperti Allah!”. Adam dan Hawa telah diciptakan sesuai dengan citra Allah, tetapi iblis mencobai mereka dengan sesuatu yang lebih besar yaitu: menjadi sama seperti Allah! Ini adalah suatu ambisi yang besar dari si iblis, Lucifer itu.

Ketika manusia itu telah diperdaya oleh iblis, maka seluruh pikiran manusia dapat dikuasainya dan segala keinginan yang dikehendakinyapun masuk pada pikiran manusia itu. Kita melihat bagaimanakah respon atau sikap Hawa ketika ia mempercayai dusta iblis. Hawapun memiliki argumentasi dan jawaban sendiri, yang akhirnya membawa dia jatuh ke dalam dosa.


Supaya kita terhindar dari perangkap iblis, kita harus melakukan hal-hal berikut ini:

1. Memperkatakan dan merenungkan Firman Allah
“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung” Yosua 1:8

2. Tetap berdoa dan berjaga-jaga
Kita bisa memohon kepada Tuhan, meminta Tuhan menolong kita menghindari yang jahat.
“Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat” Matius 6:13


Renungan selengkapnya:
http://www.pelitahidup.com/2010/01/15/waspadai-siasat-iblis-agar-tidak-terperangkap/

oleh Ribka Rita Tarigan

Jumat, 15 Januari 2010

Tekanan Akan Mengubah Sel Menjadi Sel Kanker


Jumat, 15 Januari 2010 | 08:03 WIB
shutterstock
TERKAIT:

* Sel Tumor Mampu Meregenerasi Sendiri
* Protein Penghalang Kanker
* "Nanosensors" Deteksi Dini Kanker Lewat Darah
* Morfin Percepat Penyebaran Sel Tumor
* Memburu Benih Kanker dengan Biomarker C-12

JAKARTA, KOMPAS.com - Penelitian terbaru pada lalat buah telah memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana sebuah sel berubah menjadi sel kanker, sel yang bersifat ganas.

Penelitian ini mencari penyebab bagaimana sebuah sel bermutasi dan berubah menjadi tumor ganas. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan pada 13 Januari 2010 dalam jurnal ilmiah Nature, dilaporkan bahwa mutasi penyebab kanker saling membantu walaupun mutasi tersebut terjadi pada sel-sel yang berbeda-beda.

”Kabar buruknya adalah sebuah jaringan lebih mudah bermutasi secara akumulatif pada sel-sel yang berbeda-beda daripada berkembang dalam satu sel,” ujar Tian Xu, seorang peneliti dari Yale Cancer Center dan The Fudan-Yale Center for Biomedical Research pada Universitas Fudan di China pada sebuah siaran pers di Yale.

Para peneliti mempelajari gen-gen lalat buah, termasuk gen yang terkait dengan kasus-kasus kanker pada manusia. Mereka menemukan bahwa mutasi tidak harus terjadi dalam satu sel yang sama untuk tumbuh menjadi tumor ganas.

Selain itu, tekanan lingkungan yang tinggi pada sel, misalnya pada jaringan yang terluka, juga dapat menyebabkan tumbuhnya kanker. ”Kondisi yang dapat memicu tekanan amat beragam, misalnya stres fisik, stres karena emosi, infeksi, inflamasi (radang), dan berbagai hal semacamnya,” tambah Xu.

Pada gambaran yang lebih luas, kata Xu, penelitian tersebut dapat membantu meningkatkan cara perawatan penyakit kanker. ”Pemahaman akan kanker yang lebih baik, terutama tentang mekanisme yang penyebab kanker, selalu menawarkan cara baru untuk memerangi penyakit tersebut,” kata Xu. (HealthDay News/ISW)